Kebudayaan Provinsi Papua P apua adalah provinsi yang berada paling timur dalam wilayah Indonesia. Dengan wilayah seluas 309.934,4 km2...
Kebudayaan Provinsi Papua
1. Rumah Adat
1. Struktur Honai
Rumah Adat Papua Berbeda dengan kebanyakan rumah adat di Indonesia yang berstruktur panggung, rumah Honai sendiri memiliki lantai berupa tanah. Lantai rumah honai ada 2, lantai pertama yang beralas tanah biasanya digunakan untuk tempat berkumpul, bermusyawarah, dan beraktivitas saat malam hari, dan lantai kedua yang beralas papan digunakan untuk tempat tidur. Untuk menghubungkan lantai pertama dan kedua, digunakan sebuah tangga yang terbuat dari kayu, sementara itu di tengah lantai pertama biasanya juga terdapat tempat membakar kayu (membuat api unggun) yang digunakan untuk menghangatkan ruangan saat malam hari.
Secara keseluruhan, rumah Honai dibuat dari material yang bisa diperoleh dari alam. Tiang-tiang penyangga rangka atap terbuat dari kayu bulatan berukuran kecil, dindingnya terbuat dari bilah papan bagian luar, lantai kedua terbuat dari papan, sementara atapnya yang melengkung terbuat dari jerami atau alang-alang kering.
2. Makna Filosofis Rumah Honai
Bagi masyarakat adat Papua, Honai bukan hanya sekedar bangunan rumah tempat tinggal semata. Rumah honai bagi mereka juga dianggap sebagai tempat pengajaran kehidupan. Rumah honai untuk pria digunakan sebagai tempat untuk mendidik para pemuda tentang cara bertahan hidup dan menjadi pria sejati yang bertanggung jawab atas kehidupan kelompoknya, sementara rumah Ebei untuk wanita digunakan sebagai tempat pengajaran bagi para gadis dan anak perempuan tentang cara mengurus rumah tangga dan bagaimana menjadi wanita seutuhnya setelah mereka kelak menikah dan memiliki anak. Demikian pemaparan yang dapat kami sampaikan tentang arsitektur rumah adat Papua yang bernama Rumah Honai. Semoga dapat dengan mudah dipahami dan dapat menambah wawasan budaya Anda terutama tentang kehidupan masyarakat Papua.
2. Pakaian Adat
Dalam pemenuhan kebutuhan akan sandang, hubungan erat masyarakat Papua dan alam dapat dilihat dari pakaian adat tradisional yang mereka kenakan. Pakaian adat Papua dan aksesorisnya secara keseluruhan terbuat dari 100% bahan alami dengan cara pembuatan yang sangat sederhana. Berikut ini penjelasan dari pakaian-pakaian tersebut.
1. Koteka
Di antara jenis pakaian adat Papua lainnya, koteka menjadi yang paling populer, bahkan bagi masyarakat dunia. Turis-turis yang datang ke Papua biasanya akan membeli koteka dan menjadikannya sebagai cendera mata khas Papua.
2. Rok Rumbai
3. Perlengkapan Lain Pakaian Adat Papua
1. Tari Musyoh
Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria.Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan.Kostum yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang seperti tameng dan tombak.
Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.
2. Tari Sajojo
Mengapa dinamakan Sajojo?
3. Tari Yospan
Kemudian para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan semangat para pasukan Papua. Dan seiring zaman, peperanganpun sudah ditiadakan, namun tarian ini masih tetap dibudidayakan.
Sekarang, tarian ini hanya simbolik untuk menghargai para leluhur saja yang telah mati-matian melindungi daerah Papua.Biasanya tarian ini ditarikan oleh 7 orang ataupun lebih. Musik yang digunakan dalam tarian ini adalah kerang, tifa dan gendang. Tariannya pun cukup energik dan menampilkan beberapa gerakan perang, antara lain memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.
1. Pisau Belati
2.Busur dan Panah
Karena bahan-bahan busur dan panah yang terbuat dari alam, maka diperlukan keahlian khusus untuk menggunakan senjata tradisional tersebut.
- Bahasa Abinomn, Foya, Foja - (Jayapura )
- Bahasa Abun ( Karon Pantai)
- Bahasa Aghu, Dyair - (Merauke )
- Bahasa Aikwakai, Tori, Aikwakai-Tori, Sikari, Ati, Eritai, Araikurioko - (Jayapura )
- Bahasa Airoran - (Jayapura)
- Bahasa Airo-Sumaghaghe - (Merauke)
- Bahasa Ambai - (Yapen Waropen)
- Bahasa Amber, Amberi, Waigeo, Waigiu - (Sorong)
- Bahasa Amberbaken, Kebar, Dekwambre, Ekware - (Manokwari)
- Bahasa Anasi ?
- Bahasa Ansus - (Yapen Waropen)
- Bahasa Anus - (Jayapura)
- Bahasa Arandai, Dombanu, Sebyar, Yaban, Jaban - (Manokwari)
- Bahasa Arguni - (Fakfak )
- Bahasa As ?
- Bahasa Asmat - (Merauke )
- Bahasa Asmat Pantai Kasuari - (Merauke)
- Bahasa Asmat Tengah - (Merauke)
- Bahasa Asmat Utara, Keenok - (Merauke)
- dll
6. Lagu Daerah :
- Apuse
- Yamko Rambe Yamko
- E Mambo Simbo
- Sajojo
- Wesupe
- Rasine Ma Rasine
- Diru Diru Nina
- Goro-Gorone
Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi menjadi dua provinsi dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Papua memiliki luas 808.105 km persegi dan merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di Indonesia.
Selain itu, Di provinsi ini mempunyai 25 suku yang memiliki kebudayaan yang beragam, mulai dari kesenian lokal, kreatifitas masyarakat sukunya, hingga macam-macam alat musik tradisional yang bisa ditemui disini. Alat Musik tradisional Provinsi Papua antara lain Fuu, Pikon, Yi, Triton, Kecapi Mulut, , Tifa, Paar dan Kee, Krombi, Butshake, Amyen, dan Atowo. Untuk penjelasan lebih detail silahkan baca pada artikel Alat Musik Tradisional Provinisi Papua.
Selain itu, Di provinsi ini mempunyai 25 suku yang memiliki kebudayaan yang beragam, mulai dari kesenian lokal, kreatifitas masyarakat sukunya, hingga macam-macam alat musik tradisional yang bisa ditemui disini. Alat Musik tradisional Provinsi Papua antara lain Fuu, Pikon, Yi, Triton, Kecapi Mulut, , Tifa, Paar dan Kee, Krombi, Butshake, Amyen, dan Atowo. Untuk penjelasan lebih detail silahkan baca pada artikel Alat Musik Tradisional Provinisi Papua.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Kebudayaan Provinsi Papua, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.
COMMENTS