Alat Musik Tradisional Provinisi Papua Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua ata...
Alat Musik Tradisional Provinisi Papua
Selain itu, Di provinsi ini mempunyai 25 suku yang memiliki kebudayaan yang beragam, mulai dari kesenian lokal, kreatifitas masyarakat sukunya, hingga macam-macam alat musik tradisional yang bisa ditemui disini. Berikut penjelasan alat musik tradisional Papua secara detail :
1.Fuu
Fuu menjadi salah satu alat musik tradisional yang harus dilestarikan keberadaannya. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Papua dan menjadi kearifan lokal dari identitas sebuah daerah. Bisa dibilang Fuu merupakan paduan antara bentuk “suling” dan “tabung” karena memang bentuknya yang gempal dan berlubang pada ujungnya. Bersama alat musik khas Papua lainnya seperti tifa dan kelambut, biasanya fuu dimainkan dan menjadi paduan harmonisasi yang memberikan warna tersendiri pada ciri khas musik Papua.
2. Pikon
Pikon merupakan Alat musik tradisional dari Papua yang berukuran kecil, kurang lebih hanya sebesar genggaman orang dewasa. Bentuknya bulat lonjong dan terbuat dari sebilah bambu. Pada bagian tengah potongan bambu, terdapat seutas tali yang dipasang kencang dan terikat pada sepotong lidi penggetar. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu lidi bagian pangkal ditarik, potongan penggetar akan bergetar dan akhirnya akan mengeluarkan suara.
Pikon merupakan alat musik yang cukup spesifik. Tidak sembarang orang dapat memainkan alat ini karena cara memainkannya yang cukup rumit. Namun, kerumitannya inilah yang membuat Pikon menjadi otentik dan istimewa. Bahkan, tidak semua orang Indonesia tahu jika ada alat musik khas Papua yang bernama Pikon. Pikon diyakini berasal dari kata Pikonane yang dalam bahasa Baliem berarti bunyi, dalam kesenian alat musik tradisional Papua pikon kebanyakan dimainkan oleh kaum laki-laki, khususnya di daerah pedalaman suku Dani.
Alat musik tradisional Pikon ini biasanya dimainkan disaat waktu senggang untuk mengisi kekosongan waktu dan juga menghibur diri dari kepenatan para pria selepas berburu atau bekerja seharian, mereka berkumpul dan memainkan Pikon di honai (rumah kayu yang berbentuk kerucut, terbuat dari jerami atau ilalang). Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol. Alat musik ini biasanya memiliki panjang 5,2 cm. Pikon banyak terdapat di masyarakat asli pegunungan tengah dan sebagian pedalaman dataran rendah Papua. Musik Tradisional ini telah dikenal dan biasa ditampilkan dalam Festival Budaya Lembah Baliem Jayawijaya setiap 17 Agustus.
3. Yi
Pikon merupakan alat musik yang cukup spesifik. Tidak sembarang orang dapat memainkan alat ini karena cara memainkannya yang cukup rumit. Namun, kerumitannya inilah yang membuat Pikon menjadi otentik dan istimewa. Bahkan, tidak semua orang Indonesia tahu jika ada alat musik khas Papua yang bernama Pikon. Pikon diyakini berasal dari kata Pikonane yang dalam bahasa Baliem berarti bunyi, dalam kesenian alat musik tradisional Papua pikon kebanyakan dimainkan oleh kaum laki-laki, khususnya di daerah pedalaman suku Dani.
Alat musik tradisional Pikon ini biasanya dimainkan disaat waktu senggang untuk mengisi kekosongan waktu dan juga menghibur diri dari kepenatan para pria selepas berburu atau bekerja seharian, mereka berkumpul dan memainkan Pikon di honai (rumah kayu yang berbentuk kerucut, terbuat dari jerami atau ilalang). Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol. Alat musik ini biasanya memiliki panjang 5,2 cm. Pikon banyak terdapat di masyarakat asli pegunungan tengah dan sebagian pedalaman dataran rendah Papua. Musik Tradisional ini telah dikenal dan biasa ditampilkan dalam Festival Budaya Lembah Baliem Jayawijaya setiap 17 Agustus.
3. Yi
Alat musik tradisional Yi, merupakan alat musik tiup yang dibuat dari kayu dan bambu. Alat musik Yi merupakan alat musik tradisional masyarakat Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Sama seperti halnya triton, alat musik tradisional Yi pada awalnya digunakan sebagai alat komunikasi yaitu berfungsi untuk memanggil penduduk. Namun seiring perkembangan, Yi digunakan pula untuk mengiringi tarian daerah Papua.
4.TritonTriton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua. Triton dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terdapat di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta kepulauan Raja Ampat. Selain Yi, Triton juga merupakan alat musik tradisional dari Papua Barat. Awalnya, alat ini hanya digunakan untuk sarana komunikasi atau sebagai alat panggil/ pemberi tanda. Selanjutnya, alat ini juga digunakan sebagai sarana hiburan dan alat musik tradisional.
5.Kecapi Mulut
Kecapi mulut adalah alat musik yang terbuat dari bambu wulu, untuk memainkannya-pun ada teknik tersendirinya. Untuk memainkan Kecapi mulut, alat musik ini harus kalian jepit diantara bibir, lalu ditiup sambil menarik talinya. Alat musik ini diyakini berasal dari Suku dani yang ada di lembah Baliem, Papua.
Salah satu tempat yang masih menyimpan keaslian dari alat musik Kecapi mulut adalah museum Loka Budaya Universitas Cenderawasih. Kecapi mulut menghasilkan suara yang tidak terlalu keras, sehingga mungkin penggunaannya hanya untuk hiburan semata.
6.Tifa
Alat musik tradisional Papua tifa dimainkan dengan cara dipukul, memang seperti gendang karena teknik memainkannya pun hampir sama. Tifa terbuat dari batang kayu yaang dikosongi atau diambil isinya, lalu salah satu sisinya diberikan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara. Kulit rusa hanyalah salah satu pilihan untuk membuat bagian yang dipukul, mereka mungkin bisa saja menggantinya dengan menggunakan kulit hewan lainnya. Tifa juga alat musik yang memiliki cerita legenda, salah satunya adalah cerita tentang “Biwar sang penakluk naga“
Tifa juga memiliki berbagai macam jenis, diantaranya: Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bas. Tifa digunakan sebagai iring-iringan lagu, berdansa disertai api unggun dan lainnya, namun pada jaman dulu Tifa merupakan penyemangat perang.
Paar terbuat dari labu dan kee terbuat dari dari tulang burung kasuari. Paar (penutup kelamin laki-laki); kee (ikat pinggang.). Fungsi paar dan kee: biasanya digunakan sebagai penutup kelamin laki-laki (penis) tetapi juga sebagai alat musik pada pesta-pesta adat. Para penari yang menggunakaan PAAR (penutup kelamin) dan juga menggunakan KEE (ikat pinggang) ketika menari dengan melompat-lompat akan membuat PAAR dan KEE bertemu dan menghasilkan bunyi yang berirama. alat musik ini berasal dari Suku Waris di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
8.Krombi
Krombi atau Kerombi adalah alat musik yang terbuat dari bambu, Krombi merupakan alat yang digunakan oleh suku Tehit di Papua untuk mengiringi tarian pada acara adat masyarakat seperti pesta adat. Krombi dimainkan menggunakan sebuah kayu kecil yang dipukul.
Krombi bisa kalian temukan di daerah kampung Seremuk, Sorong selatan Provinsi Papua. Selain itu alat musik Krombi juga dapat ditemui di Provinsi Papua Barat. Krombi biasanya dimainkan berkolaborasi dengan alat musik lainnya seperti piko, nailavos, fu akuika, karapra. Tak jarang masyarakat juga memainkan alat musik tradisional Papua Nugini (New Geunea)
9.Butshake
Butshake terbuat dari Bambu dan buah kenari, alat musik ini berasal dari daerah Muyu Kabupaten Merauke. Instrumen musik ini memiliki suara gemericik saat diayunkan atau dikocok menggunakan tangan. Butshake biasanya digunakan oleh masyarakat Papua sebagai pengiring tarian adat. Pada prinsipnya Butshake adalah instrumen musik yang suaranya tercipta dari hasil “tabrakan” antar kenari yang ada pada bambu. Mungkin di era modern ini Butshake mirip dengan “marakas“
10. Amyen
Amyen merupakan Alat musik tradisional Provinisi Papua yang terbuat dari kayu. Amyen merupakan alat musik tiup yang digunakan untuk mengiringi tarian serta memanggil dan memberi tanda bahaya pada saat berperang. Alat musik ini dibuat menggunakan bahan kayu putih, dan digunakan oleh masyarakat Suku Web, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
11. Atowo
Atowo merupakan nama alat musik tradisional dari Papua yang sulit ditemukan keberadaannya, memang benar sekali alat musik tradisional Papua Atowo merupakan alat musik khas adat budaya nasional disana. Bentuk dari atowo adalah bulat panjang dengan ukuran relatif kecil dan ringan. Atowo dimainakn dengan ditabuh menggunakan 2 tangan, tangan yang satu memegang badan atowo dan tangan satunya menabuh dengan teknik pukulan untuk menciptakan irama yang indah. Atowo biasa digunakan untuk hiburan rakyat.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Alat Musik Tradisional Provinisi Papua, Semoga bermanfaat. Terima kasih.
COMMENTS