Seni Sastra Aceh - Kitab Bustanussalatin B ustanussalatin merupakan salah satu kitab gubahan Syeikh Nuruddin Ar-Raniry . Nuruddin Ar-R...
Seni Sastra Aceh - Kitab Bustanussalatin
Bustanussalatin merupakan salah satu kitab gubahan Syeikh Nuruddin Ar-Raniry. Nuruddin Ar-Raniry merupakan seorang muslim yang berasal dari Hadhrami, India, yang nama lengkapnya adalah Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasanji bin Muhammad Hamid ar-Raniri al-Quraisyi Asy-Syafii. Naskah tersebut ditulis atas permintaan Sultan Iskandar Tsani (1636-1641 M). Beliau datang dari Ranir (sekarang Rander) di Gujarat dan tiba di Aceh pada 6 Muharram 1047 H (31 Mei 1637). Penulisannya dimulai pada tanggal 4 Maret 1638 dengan nama lengkap Bustanussalatin fi zikril awwalin wal akhirin.
Dalam kitab Bustanussalatina juga digambarkan patriotisme dan peperangan masa kerajaaan, dapat dikatakan naskah ini merupakan kitab perdana di dunia Melayu (Nusantara) yang berbentuk gubahan ensiklopedis yang menggabungkan genre universal historis dengan cermin didaktis. Kitab ini sangat tebal sehingga tidak tersimpan semua bab dalam satu bundel, dan biasanya naskah-naskahnya berisi hanya satu atau dua-tiga bab tertentu. Namun, jika mengupas isinya maka bisa ditemukan antar bab dan pasal saling bersinambungan dan berkaitan, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa kitab ini dikarang secara periodik dan kontinu.
Pasal ini berisi sejarah terjadinya dunia, nur Muhammad, asal kejadian malaikat, iblis atau jin, Sidratul Muntaha, tujuh lapis langit, al qalam, al arasy, bumi, dan asal kejadian langit menurut kepercayaan orang islam.
Pasal ini berisi riwayat nabi-nabi. Mulai dari Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad, dari zaman Raja-raja Persia sampai kepada zaman Umar bin Khatab, dari zaman kaisar Bizantium sampai kepada Nabi Muhammad, dari zaman Raja-raja Mesir sampai kepada zaman Iskandar Zulkarnain, dari Raja-raja Arab sebelum Islam sampai kepada zaman Nadjed dan Hidjaz sampai pula kepada zaman Muhammad. Pemerintahan zaman Nabi sampai kepada pemerintahan Khalifah ar Rasjidin yang empat orang jumlahnya, sejarah bangsa Arab dibawah pemerintahan Bani Ummaiyah dan Abbasiyah, sampai kepada riwayat pangeran-pangeran Islam di Delhi dan sejarah raja-raja Malaka serta Pahang dan sampai pula kepada riwayat raja-raja Aceh.
Pasal ketiga berisi cerita tentang raja yang adil, pembesar yang arif dan bijaksana, dan juga pegawai yang baik dan jujur.
Pasal ini berisi tentang raja-raja yang shaleh, orang-orang beriman, orang-orang yang takwa kepada Allah, dan orang-orang keramat (suci). Selain itu juga menceritakan Sultan Iskandar Zulkarnain.
Pasal ini menceritakan raja-raja yang lalim, pembesar yang bebal, pembesar yang tidak setia kepada rajanya, dan pegawai yang jahat.
Pasal 6
Pasal ini berisi tentang orang-orang yang bersifat mulia dan tentang pahlawan-pahlawan pada perang Uhud dan Badar, serta perang yang lain yang disertai Nabi Muhammad SAW.
Pasal ketujuh ini yang juga merupakan pasal terakhir menerangkan tentang kelebihan akal dan kemuliaan segala macam ilmu pengetahuan termasuk ilmu filsafat dan ilmu obat-obatan.
Selaras dengan perkembangan dunia pernaskahan, pada pertengahan abad ke-19 tepatnya pada awal agresi Belanda ke Aceh pada tahun 1873 M, perang paling terpanjang dalam catatan sejarah dan penyerangan besar-besaran ke Aceh, telah menjadikan perhatian ilmuwan dan rakyat Aceh terhadap karya-karya ulama spektakuler terabaikan, pada saat yang sama perhatian rakyat Aceh tertuju kepada perjuangan fisik (perang) mengusir penjajah dari tanah kelahirannya. Situasi ini dimanfaatkan oleh penjajah untuk memboyong karya-karya ulama ke luar negeri, walau sebagian kecil peran ulama menyelamatkan naskah dengan mengkaji dan memperbanyak di dayah-dayah sekaligus menjadi benteng perjuangan seperti apa yang terjadi di Zawiyah Tanoh Abee, Awe Geutah dan di dayah-dayah lainnya.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Seni Sastra Aceh - Kitab Bustanussalatin, semoga bermanfaat. Terima kasih
Menilik isinya, kitab ini berisikan pengetahuan agama, sejarah dan nasehat yang terinci dalam tujuh pasal, yaitu:
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Kini manuskrip karya ulama-ulama Aceh sangat jarang ditemukan, pada kajian inventarisir naskah Bustan as-Salatin yang menjadi cikal bakal pengungkapan sejarah keemasan dan kejayaan kerajaan Aceh sudah tidak ditemukan lagi sumber asli, kitab fenomenal tersebut menjadi misteri di negerinya sendiri.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Seni Sastra Aceh - Kitab Bustanussalatin, semoga bermanfaat. Terima kasih
COMMENTS