$type=ticker$cols=4

Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh

Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh Tari Rabbani Wahid adalah sebuah seni tari sufi yang berasal dari Samalanga, Bireu...

Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh

Tari Rabbani Wahid adalah sebuah seni tari sufi yang berasal dari Samalanga, Bireuen, Aceh, Indonesia. Tarian yang mengajarkan tentang tauhid, agama, serta kekompakan melalui gerakan energik ini diciptakan oleh T. Muhammad Daud Gade. Tarian Sufi yang dimulai dengan mengikuti syair dari tarian Meugrob dan memiliki lebih dari 30 gerakan yang diawali dengan melakukan Rateb du'ek ("duduk") dan Ratep deng ("berdiri") ini merupakan pengembangan dari tarian Meugrob yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu di Aceh.

Rabbani Wahid diartikan sebagai Allah Sang Rabbi yang satu dan menggambarkan identitas dari tari ini yang syair-syairnya berisikan puji-pujian kepada Allah dan Rasulullah, nasehat-nasehat dan cerita-cerita yang semuanya bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syair yang dibacakan dalam tari Rabbani Wahid kebanyakan berasal dari Meugrob yang berasal dari Syeikh Muhammad Saman.

Meugrob yang secara bahasa berarti melompat adalah gerak zikir yang dilakukan oleh para remaja laki-laki dan dewasa yang inti gerakannya adalah meulompat-lompat secara bergandengan tangan sambil membaca Allahu dan La Ilaaha Illallah. Gerak zikir Meugrob telah berkembang sejak lama di wilayah Samalanga dan biasanya dilakukan pada malam hari saat malam Idul Fitri sampai menjelang Subuh. Dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Samalanga dan sekitarnya, tradisi meugrob sudah sangat mengakar kuat dan selalu dimainkan di Meunasah-meunasah yang masih berkonstruksi kayu, sehingga suara gerak hentakkan kaki pada saat meugrob dilakukan, dapat terdengar keras sampai ke pemukiman penduduk desa di wilayah tersebut.
Tarian Rabbani Wahid merupakan salah satu tarian yang baru menonjol ke publik sejak era 1990-2000-an. Tarian ini berasal dari Samalanga dan telah mengakar kuat dalam masyarakat di wilayah ini. Unsur gerak dan syair tarian ini sebenarnya telah eksis di tengah masyarakat Samalanga sejak ratusan tahun.
Hal yang menarik dari tarian Rabbani Wahid ini adalah pola geraknya yang memadukan antara gerak dalam posisi duduk dan gerak dalam posisi berdiri sambil melompat dan jatuh ke lantai. Pola gerak tari seperti ini tidak jumpai dalam tarian-tarian Aceh lainnya, baik tarian yang berkembang di kawasan pesisir maupun tarian Aceh yang muncul dan berkembang di kawasan pedalaman. Kekhasan dari pola gerak tari Rabbani Wahid yang melompat dan jatuh merupakan simbolisasi gerak wirid sufistik yang tidak ditemukan pada tarian lain di Aceh.

Bagi masyarakat Aceh di wilayah Samalanga dan sekitarnya, tarian Rabbani Wahid dianggap sebagai sebuah kebanggaan dan telah menjadi identitas tersendiri dalam berkesenian yang berkembang di wilayah yang juga dikenal dengan kota santri ini.

A. Sejarah
Asal-muasal tari Rabbani Wahed yaitu berasal dari tarian Meugrob (meloncat) dimana tarian itu, dimainkan pada malam hari raya idul Fitri, yang melantunkan syair-syair Allah. Namun pada kemudian hari tarian Meugrob berubah menjadi sebuah tarian untuk menyambut tamu atau pengantin (laki-laki) yang baru menikah dan pulang ketempat istrinya, biasanya di sebut dengan Peugrob Linto. Tarian ini dimainkan di mushola-mushola dan dipertunjukkan ke khalayak ramai pada hari besar Islam, seperti hari raya Idul Fitri, pembagian zakat fitrah, Maulid Nabi, bulan Ramadhan, acara panen dan hajatan lainnya, yang dibawakan oleh murid-murid Muhammad Saman.

Meugrob pada awalnya merupakan salah satu dari ritual pelaksanaan ajaran tarekat Shamaniyah, yang mempunyai 3 (tiga) komponen utama, yaitu baiat, zikir, dan muraqabah. Di dalam meugrob peserta membaca kalimat zikirulllah yaitu Allah Hu dan La Illaha Illallah secara berulang dengan penuh penghayatan. Dengan membaca secara berulang dan terus menerus mereka mengharapkan dapat masuk ke dalam kondisi di mana seseorang bisa sampai pada suatu “pengalaman spiritual yang tidak biasa”. Dengan demikian meugrob merupakan sarana untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

Dalam kaitannya dengan Tari Rabbani Wahid, unsur yang terdapat pada meugrob antara lain berzikir sambil melompat, dan kemudian jatuh tak sadarkan diri dan diakhiri dengan takbir yang membangunkan penari, diadopsi menjadi bagian terpenting atau klimaks dari susunan tarian ini. Sampai saat ini Tari Rabbani Wahid masih hidup dan berkembang dengan baik selain di Desa Songsa, juga di Desa Pante Rhieng, Samalanga. Di luar Samalanga, tarian ini diajarkan pula di Banda Aceh bahkan dikembangkan juga oleh diaspora Aceh di Jepang.

Untuk pertama kali Tari Rabbani Wahid dikenal secara nasional, adalah berkat jasa penari/ koreografer/ Dosen Tari Institut Kesenian Jakarta asal Aceh, Nurdin Daud yang membawa tarian ini pentas di event Festival Istiqlal 1991 di Jakarta. Sejak saat itulah kesempatan pentas demi pentas ke berbagai daerah, menjadi semakin terbuka hingga sekarang.

B. Komposisi Gerak tari dan maknanya
Demonstrasi tari Rabbani Wahid biasa dilakukan oleh 10 (sepuluh) penari dan 2 (dua) Syeikh Radat semua pria remaja yang berumur mulai dari 12 – 17 tahun. Tarian ini tidak diiringi permainan musik yang menggunakan alat, tapi cukup lantunan nyanyian oleh 2 (dua) orang Syekh Radat yang membawakan syair. Para penari mengenakan busana tari yang terdiri atas celana, baju, kain songket di pinggang dan topi penutup kepala.Sedangkan Syekh Radat memakai pakaian serupa dengan penari, tetapi berbeda warna, yaitu warna kuning.

Tari Rabbani Wahid pada dasarnya selalu dibawakan dalam 2 (dua) posisi, yaitu duduk dan berdiri. Pada posisi duduk terdapat 7 (tujuh) komposisi gerak dan 3 (tiga) komposisi gerak yang dilaksanakan dalam posisi berdiri.
  • Komposisi gerak pada posisi duduk, yaitu :
    1. Duduk bersimpuh berjejer atau Rateb Daek, yang terdiri atas 3 gerakan salam;
    2. Gerakan Bismillah;
    3. Gerakan Hattahiyatun atau Afdhalul Insan;
    4. Gerakan Sultan Maujuudun;
    5. Gerakan Salattullah;
    6. Gerakan Allah Rabbani;
    7. Gerakan Din Awaidin.
Secara garis besar penari pada posisi duduk, betul-betul menggali dan memanfaatkan kemungkinan dari gerakan tangan, torso, dan kelenturan kepala dilakukan secara seragam dan bersama. Tempo tarian yang pada permulaan lambat, kemudian merambat naik, dan akhirnya cepat memerlukan kekuatan dan stamina fisik yang prima. Demikian pula konsentrasi penuh penari dibutuhkan agar tidak terjadi tabrakan gerak antara penari satu dengan yang lainnya.

Kebersamaan dan kekompakan menjadi syarat utama dalam membawakan tarian ini. Setelah bagian posisi duduk telah diselesaikan, maka babak berikutnya adalah Posisi Berdiri atau disebut Rateb Dheng.
  • Komposisi gerak pada posisi berdiri, yaitu :
    1. Gerakan Hasan Tsumma Husein;
    2. Gerakan Syailellah;
    3. Gerakan Allohu.
Berbeda dengan ketika masih duduk, ketiga fase gerak ini dimulai ketika secara perlahan para penari berdiri sambil memainkan jari tengah dan jempol, dan menghentakkan kaki kanannya dengan irama yang semakin cepat. Berikutnya disambung dengan posisi berdiri sempurna bergerak menuju bentuk lingkaran.Proses membentuk lingkaran tersebut dengan gerakan membungkuk dan menengadahkan badan dengan ritme yang semakin cepat. Kemudian sebagai adegan terakhir,para penari bergandengan tangan dalam posisi lingkaran dengan gerakan melompat kesamping kanan dengan irama semakin cepat.

Selanjutnya penari satu persatu tumbang di lantai, sehingga akhirnya tidak satupun penari yang masih berdiri dan melompat. Kemudian Syekh Radat mengumandangkan azan atau takbir, disusul dengan bangkitnya para penari yang membentuk formasi berjajar menghadap ke penonton dan memberi hormat sebagai

C. Tanda usainya pergelaran tari
Dalam ragam Tari Rabbani Wahid terdapat beberapa simbol dan makna, antara lain :
  • Bentuk Simpuh berjajar, merupakan simbol berjamaah yang mempunyai arti persatuan dan kebersamaan;
  • Gerak Salam, bermakna bahwa setiap muslim setiap jumpa sesama muslim wajib mengucapkan salam;
  • Gerakan bismillah sebagai simbol kebaikan;
  • Gerakan Hattahiyatun, mana Allah Maha Tahu;
  • Gerakan Sultan Maujuudun, simbol kehidupan di dunia yang fana dan akherat yang kekal;
  • Gerakan Allah Rabbani adalah simbol kesadaran iman;
  • Gerakan Din Awadin, bermakna asal mula jadi;
  • Gerakan Hasan Husein, adalah simbol ratapan kesedihan .Gerakannya melambangkan gendongan;
  • Gerakan Syailellah, simbol kehidupan yang selalu bergerak hingga pada masanya;
  • Gerakan Allohu, gerak yang bermakna keagungan.
Dari simbol dan makna yang terkandung di dalam gerak tari Rabbani Wahid di atas, semakin meneguhkan bahwa sifat dari tari ini religius. Jejak pengaruh tarekat masih sangat menonjol dan itu bersumber dari ajaran tarekat Shamaniyah yang berasal dari Madinah pada abad ke XVIII yang didirikan oleh Syeikh Abdul Karim al Hasan Al Madani, dan di Aceh dikembangkan
oleh Syekh Muhammad Saman.
D. Kostum / Busana Penari
Para penari mengenakan busana tari yang terdiri atas celana, baju, kain songket di pinggang dan topi penutup kepala.Sedangkan Syekh Radat memakai pakaian serupa dengan penari, tetapi berbeda warna, yaitu warna kuning.

E. Makna-makna Gerak Tari Rabbani Wahid
Berbagai kesenian berupa tarian yang ditampilkan memiliki pesan masing-masing, oleh karenanya menangkap pesan yang disampaikan melalui berbagai gerakan tarian tentu akan memberikan sebuah makna yang dapat diaktualisasikan dalam kehidupan masyarakat sehingga tarian-tarian yang ditampilkan tidak hanya berupa hiburan saja namun dapat dijadikan media dalam menyampaikan dakwah/komunikasi dalam penyampaian pesan dengan tarian.

Semua yang divisual dalam bentuk gerak tari ini, memberikan suatu jawaban yang sangat jelas bahwa tari ini merupakan salah bentuk kesenian yang berkembang dalam masyarakat Samalanga yang sarat dengan simbol di dalamnya. Penjelmaan amalan dari unsur-unsur sufi sangatlah kuat perannya. Namun, hal ini tidak semua masyarakatnya mengetahui dan memahami apa sebenarnya simbol-simbol yang terkandung dalam tiap gerak dan syair Rabbani Wahid ini. Mereka hanya menjadikan tari ini sebagai hiburan semata. Namun semua itu mempunyai simbol dan nilai tersendiri di dalam masyarakatnya. Secara keseluruhan tarian tradisional memiliki nilai-nilai tersendiri yang bersifat abstrak. Nilai-nilai tersebut terdiri dari keindahan, kehalusan, kegembiraan, keimanan, ketakwaan, kedinamisan, harmonisasi, kebenaran, tertib, heroik dan patriotik. Nilai-nilai inilah yang menjadi “roh” dari kesenian tersebut.

Tari Rabbani Wahid sebagai salah satu tari sufi penuh dengan berbagai bahasa atau ungkapan yang simbolistis yang dikomunikasikan. Simbol-simbol khas gerak tari Rabbani Wahid merupakan bentuk-bentuk gerakan yang diciptakan oleh masyarakat, dengan berbagai ragam bentuk yang bersifatnya abstrak, sehingga masyarakatlah yang memberikan makna dari setiap bentuk simbol yang diciptakannya. Berbicara simbol dan makna dalam setiap gerak tari ini, hampir semua gerak yang ada tentu memiliki simbol dan makna tersendiri yang tersirat di dalamnya. Meskipun sangat sulit dalam mendapatkan data yang akurat untuk maslah simbol dan makna tersebut, hal ini disebabkan oleh minimnya para tokoh-tokoh seniman yang memahami tentang simbol dan makna dalam tari.

Berbicara simbol dan makna ini dapat kita rasakan seperti yang tertuang dalam tari Rabbani Wahid: dalam tari Rabbani Wahid ini memiliki dua belas jenis lagu dengan setiap lagunya berbentuk tiga ragam gerakan. Gerak- gerak ini terdiri dalam dua bentuk gerak, yaitu gerak yang dilakukan dalam posisi duduk dan gerak yang dilakukan dalam posisi berdiri. Dengan ketentuan tujuh lagu yang gerakan dalam posisi duduk dan tiga lagu dalam posisi berdiri. Posisi duduk merupakan bentuk posisi permainan yang dilakukan pada awal pertunjukan. Hal ini lazim disebut sebagai ratoh duek, yang akarnya adalah rateb duek.
.
Sedangkan untuk formasi berdiri dilakukan setelah posisi duduk dianggap selesai dalam bernasib (bernyanyi), yang dilanjutkan dengan posisi berdiri dengan ketentuan bangun secara pelan-pelan yang berbentuk bershaf lalu sambil bernyanyi bersama. Hal semacam ini biasanya dilakukan setelah
radat ketujuh selesai. Dan pada radat kelapan hingga selesai, para penari Rabbani Wahid membentuk formasi berdiri dengan melakukan gerakan yang bergendakkan kaki kanan dengan sambil menyanyi dengan saling berpegangan tangan, berangkulan dalam bentuk formasi bulat berputar hingga terlepas dengan menadah tangan sambil mengucapkan“Allahu“ sambil berputar. Dan pada akhirnya para penari berjatuhan tersungkur ke lantai. Lalu kemudian bangkit kembali ketika aneuk syahi mengumandangkan azan.

Bila kita cermati perkembangan gerak dalam Rabbani Wahid sangat variatif, mampu melahirkan gerak dan syair baru di kemudian hari dengan menyesuaikannya dengan tuntutan zaman. Penambahan gerakan dan syair telah memberikan tari ini variatif dalam masyarakat. Rabbani Wahid memiliki beberapa simbol dan makna gerak, di antara:
  1. Bentuk gerak yang horizontal adalah merupakan simbol berjamaah, dengan makna tarian ini selalu dimainkan dalam bentuk bersama, artinya masyarakat Aceh adalah masyarakat yang selalu berada dalam satu kesatuan atau bersama-sama.
  2. Dipimpin oleh seorang Syekh (pengangkat), artinya masyarakat Aceh dalam kehidupan kesehariannya selalu terpimpin oleh seseorang yang dianggap lebih dan mampu dalam memimpin masyarakatnya. Syekh adalah pengadopsian kata yang diambil kata Arab berupa pimpinan.
  3. Pengapit (apeet) adalah salah seorang pembantu Syekh dalam melakukan setiap permainan, artinya seorang pemimpin akan selalu dibantu oleh seorang wakilnya dalam menjalan setiap segala tanggung  jawab seorang pemimpin dalam menjalankan amanah rakyatnya.
  4. Gerak salam, artinya setiap umat muslim diwajibkan untuk selalu memberi salam kepada sesama muslim ketika saling jumpa.
  5. Memukul dada, artinya rasa patriotik atau rasa kepahlawanan yang dimilik oleh setiap orang Aceh.
  6. Ketrip jari, artinya keceriaan
  7. Selang seling, artinya perbedaan dalam kehidupan merupakan bukan salah satu penghalang untuk menciptakan suatu keindahan dalam hidup bermasyarakat.
  8. Gerak Salam, artinya setiap umat muslim diwajibkan untuk selalu memberi salam kepada sesama muslim ketika saling jumpa.
  9. Bismillah, simbol kebaikan artinya membuka dengan kalimat menyebut asma Allah SWT.
  10. Sultan, simbol kehidupan artinya dunia ini adalah fana, akhirat akan kekal, maka sucikanlah hati dalam hidup mengisi kehidupan ini.
  11. Allah Rabbani , adalah simbol kesadaran/iman artinya bersujudlah untuk mendapatkan surga dengan selalu saling mengingatkan antar sesama insan dalam hidup di dunia.
  12. Nurul Tajalla , adalah simbol hidup di dunia artinya hidup akan selalu berjalan ke depan dan setelah sampai masanya semua akan kembali ke asalnya.
  13. Gerak Din adalah gerak yang bermakna awal mula jadi.
  14. Gerak La ila ha illalah lah, bermakna ikatan/hubungan, artinya manusia makhluk sempurna yang selalu saja berhubungan baik dengan sang pencipta maupun sesamanya sampai akhir masa.
  15. Gerak Afdalul Insan, bermakna meyakini, artinya percaya dengan hati dan mengamalkan dengan anggota bahwa Allah itu esa.
  16. Gerak Syailillah, adalah simbol kehidupan (dunia), artinya selalu bergerak hingga sampai pada masanya, dan kemudian bangkit dalam dunia yang berbeda dengan panggilan Ilahi Rabbi.
  17. Gerak Allahu, adalah gerak yang bermakna keagungan artinya apa yang terjadi semua kehendak dari padanya.
  18. Gerak Hasan Tsumma Husen adalah gerak ratapan, artinya gerak yang melambangkan gendongan. Gerakan ini dilakukan dalam dua bentuk formasi yaitu duduk lalu berdiri. Ini bermakna besar, kecil, muda dan tua yang hilang pergi tak kembali. 
  19. Gerak Hattahiyaton adalah kekuasaan, artinya Allah maha tahu dan maha pemberi.
Dari dua belas radat yang di bawakan dalam dalam Rabbani Wahid, Lima radat merupakan radat yang masih dalam katagori asli. Sedang tujuh radat lainnya adalah radat yang merupakan hasil dari pengembangan di kemudian hari, dengan ketentuan mengikuti setiap perkembangan zaman yang sesuai dengan tuntutan zaman. Lima radat yang sifatnya masih orisinal adalah:
  1. Dengan Bismillah
  2. Awaluddin 
  3. Afdhalul Insan
  4. Allahu 
  5. Hasan Summa Husen 
Sedangkan tujuh radat yang berkembang berikutnya adalah  
  1. Lailah haillallah 
  2. Syaei lellah 
  3. Faedah sembayang
  4. Hattahiyaton
  5. Nurul Tajalla
  6. Allahu Rabbani 
  7. Sultan
Berbicara mengenai simbol dan makna dalam tari Rabbani Wahid ini dapat di kategorikan ke dalam beberapa makna secara keseluruhan, di antaranya:
  1. Makna keagungan
  2. Makna kebersamaan
  3. Makna keikhlasan
  4. Makna keutauhidan
  5. Makna kehidupan
  6. Dan makna penyerahan
Semua makna yang tersebut di atas memberikan suatu jawaban bahwa tari Rabbani Wahid merupakan salah satu tari yang sarat dengan nilai-nilai ketuhanan. Ini tertuang dalam setiap gerak, syair maupun formasi lantai tari tersebut, pengamalan dari suatu tarekat dapat dirasakan sebagai roh tari ini. hal ini dapat dibuktikan dari bentuk dan struktur tariannya. Kekuatan syair dan gerak serta suara yang menantang menjadikan tari ini sangat kuat dalam setiap pertunjukannya.

Pengaruh tarekat dalam tari Rabbani Wahid ini sangat besar perannya. Baik dalam bentuk syair, gerak maupun formasi. tarekat yang menjadi embrio dalam tari ini adalah tarikat Samaniyah. Tarekat ini lahir dan berkembang pada abad XVIII M. Tarekat lahir di Madinah, dengan tokoh pendirinya adalah Syekh Abdul Karim Al-Hasan al Madani. Esensi dari tarekat ini adalah menjauhkan diri dari pemimpin zalim dengan selalu menjadi pembela rakyat lemah.
F. Syair dan Makna Syair Tari Rabbani Wahid

Bentuk-Bentuk Radat Rabbani Wahid
Asalamualaikum warah Mahtullah
Jaroe dua blah ateuh jeumala
Karena saleum Nabi kheeun sunat
Jaroe tamumat tanda mulia
Mulia wareh ranup lampuan
Mulia rakan mameh suara
Alhamdulillah allah tapujoe
Yang po alam nyoe langet ngon donya
Ooh lheueh lon pujoe sidroe ilahi
Lheuh nyan ke Nabi Rasul Mustafa
U wateuh wareh rakan dan sahbat
Seureta umat Iseulam dumna
Dengan beureukat mukzizat Nabi
Neubi yang Rabbi Kamoe seujahtera
Beu mangat asoe jaroe ngo gaki
Utak bek sangsi hate bek ria
Beu mangat asoe jaroe ngo gaki
Utak bek sangsi hate bek ria
Asalamua‟laikum warhmatullah
dua tangan diatas kepala
Karena salam Sunah dari Nabi
Tangan di genggam tanda mulia
Mulia saudara sirih dalam puan
Mulia rekan santun budi bahasa
Alhamdulillah Allah terpuji
Yang miliki langit serta bumi
setelah Allah kita puji
Barulah Nabi Rasul Mustafa
kemudian para rekan dan sahabat
Serta seluruh umat Islam lainnya
Dengan berkat Mukjizat Nabi
Berilah kami dalam sejahtera
Sehat di tangan serta kaki
Otak jangan sangsi hati jangan ria
Sehat di tangan serta kaki
Otak jangan sangsi hati jangan ria
Syair ini bermakna ucapan salam yang ditujukan kepada para penonton sebagai salam perjumpaan, yang berlambangkan ucapan salam sebagai anjuran dari Agama Islam sebagai rasa ukhuwah sesama insan.

Deungen Bismillah (Dengan Mismillah)
Deungen Bismillah, Rahmanirrahim
Alhamdulillah ya Allah, Rabbal „alamin
Permulaan haqiqi, Permulaan idhafiI
Nyan beutaturi ya Allah, Dile pertama
Alhamdlillah, Mulaan Idhafi
Nyan beutaturi ya Allah, Dudo Nibaknyan
Deungen bismillah, Alahamdulillah
Nyan yang that meugah ya Allah, Dua perkara
Karena iman, Sekalian ayat
Meunyan keuh kiblat ya Allah, Dua perkara
Nyan yang phon neukhen, Dile le Allah

Bak Rasulullah ya Allah, Nyan phon Neukala
Allah Rabbani Allah, Allah Rabbani
Ka diberkati Allah, Malaikat arba‟I
Malaikat muqarrabin neukhen siploh droe

Ka beutatuso bandum nyan nama
Yang phon-phon nama Allah qa ya Jibrail
Meu yang bak wahyu Allah ubak Saydina
Kadi Jibrail Allah peutren bak Nabi
Yang peugah wahyu Allah ubak Saydina
Phon-phon neupeutren Allah Iqra; Biseumi

Rabbikallazi Allah Khalaqal Insan
Sultan maujudon, Alhamdulillah
Maujud Wahidon, Khairuhul Fani
Raja-raja yang maujud, kasidroe Allah
Yang laen ubah, Dum lawan fana
Neupeujeut kuat, Qudrah Iradah

Kuasa lengkap, Ban sigom donya

Neupeujeut laoet, Ka deungen darat
Abeh lat batat, Dum marga satwa
Neupeujet langet ka deungen bumo
Neuboh ngen asoe dum se aneka
Neupeujeut buleuen ka dengen uroe
Dengen lhoeh nanggroe seluruh donya
Neupeujet langet meutabu bintang
Neupeujeut awan bermacam warna
Neupeujeut laoet bakat mengeulong
Keunoe meusinthoeng umieng kuala
Dengan Bisminlah hirrahmanirahim
Alhamdulillah ya Allah Rabbal „alamin
Permulaan hakiki, permulaan idhafi
Itulah kita kenal ya Allah,di awal mula
Alhamdulillah, permulaan Idhafi
Itulah kita kenal, diakhir masa
Dengan bisminlah, Alhamdulillah
Itulah termegah ya Allah, dua perkara
Karena iman, serta ayat
Begitulah kiblat ya Allah, dua perkara
Itu yang pertama terucap, oleh-nya Allah

Pada Rasulullah ya Allah, yang pertama disuruh
Allah Rabbani Allah, Allah Rabbani
Telah diberkati Allah, Malaikat arba‟i
Malaikat Muqarrabin tersebut sepuluh orang

Sudah mengenal semua nya nama itu
Yang pertama nama Allah ya Jibrail
Atas dasar wahyu Allah untuk Saidina
Oleh Jibrail Allah utuskan pada Nabi
Menyampaikan wahyu Allah untuk Saydina
Pertama sekali Allah menurunkan Iqra‟biseumi

Rabbikallazi Allah Khalaqal Insan
Sultan Maujudun, Alhamdulillah
Maujud Wahidon, Khairuhul Fani
Raja-raja Maujud tuhan satu
Yang lain berubah semuanya fana
Yang menciptakan kekuatan, Qudrah Iradah

Kekuasaan yang lengkap seluruh jagat raya

Menciptakan laut serta darat
Beserta benda dan makhluk lainnya
Menciptakan langit dengan bumi
Beserta isi yang beraneka ragamnya
Menjadikan bulan beserta matahari
Yang menerangi negeri seluruh dunia
Menjadikan lagi penuh dengan bintang
Menjadikan awan bermacam warna
Menjadikan laut yang bergelombang
Menghamparkannya ketepian
Syair ini bermakna ungkapan puji-pujian kepada Allah yang telah menciptakan aturan-aturan hidup, yang semestinya harus dijalankan oleh setiap insan di muka bumi dengan segala ketentuan yang telah digariskan oleh yang Maha Kuasa, dengan ketentuan Nahi-Mungkar.

Hattahiyaton (Hatahiyaton)
Dalam syuruga na sibak kayee
Meujroeh peureude tapih bak raya
Bak cabeueng kayee geuu ikat ayon
Meu ek ngon meutroen meupuseng gisa
Bak taloe ayon surat kalimahI
Tuan Fatimah yang poeh hareuta

Blang pada masya luah meuhalak
Meuribee thoen jak geupasang unta
Lagi ngoen alue meulinteung siwak
Pakiban tajak amai teuh hana
Kayee tan sibak naleung tan sion
Tuhan bri payoeng keu kamoe hamba

Dalam syiruga na mon hayati
Tempat meusuci Adam ngen Hawa

Soe yang teumeung jep ie mon hayati
Terbuka kunci pintoe syuruga
Syuruga lapan pinto teugunci
Budiadari manoe di dalam
Ban di hayak oek sampoe oh gaki
Ban di kasyuek ie syam-syuum ban genudam
Dalam surga pohonnya satu
Dahannya indah pohonnya besar
Ayun terikat pada dahan
Yang naik turun dan putar
Pada tali surat kalimat
Tuan Fatimah yang memiliki

Padang masyar terlalu luas
Beribu tahun jalan memakai unta
Ditambah lagi sungai nan besar
Bagaimana berjalan bila iman tiada
Pohon tiada rumput pun hampa
Tuhan menyerahkan payung bagi hamba

Dalam surga adanya sumur hayati
Tempat untuk bersuci Adam dan Hawa

Siapa yang bisa minum air sumur hayati
Terbuka kunci pintu surga
Surga delapan pintunya terkunci
Bidadari mandi di dalam
Rambut terburai sampai di kaki
Bermain air dengan ria
Syair ini bermakna keindahan. Artinya Tanpa sebanding keindahan dunia. Surga hanya di berikan orang-orang yang beramal shaleh, tidak kepada pendosa. Perjalanan menuju surga hanya mampu dilalui dengan ketaatan dan kesalehan di dunia.

Sultan
Raja-Raja yang maujud kasidroe Allah
Yang laen ubah dum lawan fana
Neupeujet kuat kudrah iradah
Kuasa lengkap ban sigom donya
Neupeujet laoet dengaon darat
Abeh lat batat marga satwa
Neupeujet laget ka dengen bumoe
Neuboeh ngen asoe dum se aneka
Neupeujet beuleuen ka dengen uroe
Neuboh ngen asoe dum se aneka
Neupeujet buleen ka dengen uroe
Dengen lhoeh naggroe seluruh donya
Neupeujet langet meutabu bintang
Neupeujet awan bermacam warna
Neupeujet laot bakat meugulong
Keunoe meusinthong umieng kuala
Raja-Raja yang kekal Allah yang Esa
Lain dari pada berubah akan sirna
Menjadikan kuat kudrah iradah
Penguasa lengkap di seluruh jagat raya
Menjadikan laut serta darat
Semua yang ada benda dan makhluk
Menjadikan langit serta bumi
Menjadikan isi beraneka ragam
Menjadikan bulan dengan matahari
Menjadikan isi yang beraneka warna
Menjadikan bulan beserta matahari
Yang menerangi negeri seluruh dunia
Menjadikan langit penuh bintang
Menjadikan awan bermacam warna
Menjadikan laut yang bergelombang
Terdampar ke pinggir kuala
Syair ini bermakna wujud dari kekuasaan Allah SWT yang menciptakan dari segala apa yang ada di muka bumi, yang tidak ternilai harganya bagi kehidupan manusia. ini sebagai pertanda manusia untuk bersyukur dari apa yang telah di ciptakan Allah SWT.

Shalatullah
Hai yo hai taulan dum beumeutuah
Dho takubah ateuh mushalla
Sembahyang limong meubek tatinggai
Meu nyang keuh pangkai meu nyang that raya

Faedah nit get that tuboeh
Hana runtoh dalam kuburnya
Ban nyang dile meunan sit dudo
Youh geupasoe dalam keureunda
Faedah deung dalam sembahyang
Peungeuh jeureulang kubur gata
Tamsei buleuen 14 uroe
Peungeuh hanso dalam kuburnya
Faedah teukeubi kubu luah
Meunan Allah neubalah pahla

70 buju ka deungeun linteung
Kajeut taplung dalam kuburnya
Salatullah hi salamullah
`Ala Thaha Rasulillah
Salatullah hi salamullah
`Ala Yasin Habibillah
Tawa salna bibismillah
Wabil hadi rasulillah
Wakulli mujahidin lillah

Biahlil badriya Allah
Ilaahi sallimil ummah
Minal afati wanniqmah
Wamin hammi wamin ghunnah
Biahlil badriya Allah
Wahai semua sahabat
Letaklah dahi di atas musalla
Shalat lima waktu janganlah tinggal
Itulah modal yang utama

Manfaat niat indah sekali
Tidak kan hilang sampai dikubur
Begitulah sampai akhirnya
Ketika dimasukkan dalam keranda
Manfaat berdiri dalam sembahyang
Jadi penerang di kubur tiba
Seumpama bulan 14 siang
Terang benderang di dalam kuburnya
Manfaat takbir kuburnya lapang
Begitulah Allah membalas dengan pahala

70 bujur terhampar
Luas dapat untuk berlari
Salatullah hi salamullah
'Ala thaha Rasulillah
Salatullah hi salamullah
'Ala Yasin Habibilillah
Tawa salna bibisminllah
Wabil hadi Rasulillah
Wakulli Mujahidin lillah

Biahlil badri ya Allah
Ilaahi sallimil ummah
Minal afati wanniqmah
Wamin hammi wamin ghunnah
Biahlil badriya Allah
Syair ini bermakna mendirikan shalat lima waktu adalah hukumnya wajib. Shalat adalah modal seseorang menuju kehidupan setelah kematian menjemputnya. Hanya dengan shalat manusia itu dapat bertemu dengan Allah.

Allah Rabbani(Allah Rabbani)
Allah Rabbani
Allah Rabbani
Ka neu berkati
Malaikat arbani
Malaikat muqarabin
Malaikat meukehna 10 droe
Ka beu tatusoe mandum nyan nama
Yang phon-phon nama
Waya jibrail
Yang peutron wahyu u bak saidina
Allah Rabbani
Allah Rabbani
Yang telah memberkati
Malaikat arbani
Malaikat Muqarabin
Malaikat ada sepuluh orang
Harus kita tahu semua nama
Yang pertama nama
Waya Jibrail
Yang menyampaikan wahyu untuk saidina
Syair ini bermakna keimanan pada Allah itu esa, tidak ada satu apapun yang dapat menandinginya. Tuhanku Satu adalah sebagai pengakuan manusia kepada sang pencipta. Dengan pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah. Allah adalah Zat yang Esa yang tidak beranak maupun tidak diperanakkan. Ini salah satu bentuk tauhid. Allah adalah maha pencipta dan maha memiliki yang tidak dapat disamakan dengan bentuk apapun juga. Allah juga telah menciptakan 10 malaikat sebagai penjalan perintah untuk disampaikan kepada manusia, dengan ketentuan tugas yang telah Allah berikan.

Din awai din (Awal mula Agama)
Din awai din awailuddin muarifatullah
Allah sidroe Tuhan yang loen yakin
Laen mungken mandum muhaddas
Awai agama tuhan beutaturi
Bek han meuriri gata peucaya
Yang peuna dile bandung geu tanyoe
Nyan keuh poe droe tuhan yang Esa
Dilei neu peuna bandum geutanyoe
Tema oh dudo bandum neu peu fana
Peuuna pih tuhan peutan pih tuhan
Saleh pakriban tuhan karoenya
Saket mengat pih tuhan brie
Teuma pakri hana tasaba
Allah … kaya gasien karonya tuhan
Toh pakriban hana taridha
Yang peujeut langet ka deungen bumoe
Peujeut brie raseuki dum keu geutanyoe
Nyan keuh poe droe tuhan yang Esa
Iseulam iman tauhid muarifat
Beu meusapat ban peut perkara
Meutan saboh dalam peut boh nyan
Hana geupeunan nama agama
Awal mula Agama dari muarifat Allah
Allah yang Esa ku yakini
Yang lain tentunya sementara
Pertama Agama Tuhan tentu dikenal
Jangan sembarang beriman
Yang telah menciptakan kita semua
Itulah milik Allah yang Esa
Yang telah menciptakan kita semua
Namun akan sirna pada akhirnya
Semua itu tuhan yang Esa
Bagaimana pun semua karunia Tuhan
Sehat dan sakit tuhan kuasa
Namun bagaimana kita harus bersabar
Miskin dan kaya Allah karunia
Bagaimana tidak kita ridha
Yang menjadikan langit beserta bumi
Pemberi rezeki kita semua
Itulah milik tuhan yang Esa
Islam, iman tauhid muarifat
Bersatu dalam empatnya
Bila satu tiada
Tidaklah sah satu Agama
Syair ini bermakna mengenal Allah tentunya hal yang utama bagi seorang hamba. Agama adalah penuntun kebenaran. Beriman kepada allah,berpegang dalam agama tentulah keselamatan bagi manusia.

Afdalul Insan (Afdhalul Insan)
Afdhalul Insan Muhammad Amin
Saidul mursalin Muhammad Mustafa
Meunyan keuh Nabi yang awai dilei
Hana sidroe the‟ei Tuhan karonya

Awai pih nabi, akhee pih Nabi
Meu saleh pakri perintah Rabbana
Ka tubuoeh Nabi that sangat indah
Se olah-olah buleuen purnama
Ka tamsei buluen ka 14 uroe
Peugeuh lam naggroe ban sigom donya
Afdhalul Insan Muhammad Amin
Saidul mursalin Muhammad Mustafa
Itulah Nabi mula
Tiada satu pun yang tidak nampak karunia Tuhan

Nabi akhir zaman
Begitulah perintah Rabbana
Tubuhnya yang begitu indah
Bagaikan bulan purnama
Seumpama bulan 14 hari
Terang negeri di seluruh dunia
Syair ini bermakna beriman kepada rasul. Dan Nabi Muhammad adalah rasul utusan Allah yang menjadi Nabi di akhir zaman sebagai pembawa risalah di muka bumi.

Hasan Tsumma Husen (Hasan dengan Husen)
Hasan tsumma husen jamaloi jamaloi
(ya Allah)
10 uroe buleuen muharram kesudahan
husen jamaloi

Hasan ngen husen cuco dinabi
Aneuk bak siti farimah zuhra (ya Allah)
Katem poh lakoe hai puteh licen
Ulon meukawen dudo ngen gata
Lheuh dipoh lakoe dudoe han jitem


Cut laila cuken beungeh ke raja
Inoeng brok pike lahe ngon bateen
Raja pih dhalem peu ngaroh jiba
Hasan dengan Husen jamaloi
(ya Allah)
sepuluh bulan Muharram meninggal


Hasan dan Husen cucunya Nabi
Anak dari Siti Fatimah Zuhra
suami di bunuh dengan teganya
perkawinan terjadi pada akhirnya
Setelah suami dibunuh akhirnya
kawin tak jadi

Cut laila kejam marah pada raja
Istri yang jahat lahir dan batin
Raja yang zalim fitnah dibawa
Syair ini bermakna tabiat artinya manusia dalam menggapai kekuasaan akan menempuh bermacam cara demi terwujudnya hawa nafsu kehidupan duniawi. Kekejaman Yazid terhadap Husen merupakan suatu tindakan yang tidak terpuji.

Syailellah (Syailellah)
Syelillah-syelillah 2x
Syaiiilelelah Muhammad saman
Syeilillah-syeilillagh 2x
Yaa… bellah Muhammad Amin
Syeilelleah-syailellah 2x
Khutbur Rabbani Muhammad Amin
Syelillah-syelillah
Syaiiilellelah Muhammad Saman
Syelillilah-syeilillah
Ya bellah Muhammad Amin
Syelellah-syelellah
Khutbur Rabbani Muhammad Amin
Syair ini bermakna segala sesuatu adalah milik Allah, Nabi Muhammad adalah utusannya Allah SWT, dan Muhammad Saman waliyullah.

Allahu (Allahu)
Allahu 2x ya Allahu
Beu ingat-ingat Allahu tajak u peukan
Kabeuna sajan Allahu
Pakai tameu bloe
Beu ingat-ingat Allahu
Ta keunang Tuhan
Beuna hai taulan Allahu
Dengan tapujo
Bintang tujoh Allahu
Jroeh meusapat
Timu ngon barat Allahu
Dibeudoh cahya
Youh manteng teuhah Allahu
Jeih pinto taubat
Beu ingat-ingat Allahhu
Bak ta drob gajah
Beu na ta kubah Allahu
Talo yang raya
Beu ingat-ingat Allahu
Taubat bak Allah
Ta taubat beu sah Allahhu
Bek sia-sia
Karena syarat Allahu lhee perkara
Allahu 2x Allahu
Allahu 2x Allahu
Allahu 2x ya Allahu
Ingat-ingatlah Allah bila ke pasar
sertakan Allah bersama
dalam belanja
Ingat-ingatlah Allah
Tuhan dalam ingatan
Wahai semua sekalian
dengan memuji
Bintang tujuh Allahu
Indah bersatu
Timur dan Barat
Bercahaya
Selagi masih terbuka Allahu
Jaoh pinto taubat
Ingat-ingatlah Allahu
dalam memburu gajah
tinggal-tinggalah allahu
talinya besar
ingat-ingatlah Allahu
Taubat pada Allah
taubatlah dengan sempurna Allahu
janganlah sia-sia
karena syarat Allahu tiga perkara
Allahu2x Allahu
Allahu 2x Allahu
Syair ini bermakna penyesalan, artinya menyesal atas semua kesalahan yang sudah dikerjakan, ingin untuk berbuat ketaatan dengan meninggalkan kemaksiatan dan tidak akan mengulanginya, serta kembali ke jalan yang benar. Yang perlu dicatat bahwa Asma Allah menjadi suatu pesan dan ikrar yang paling tinggi dalam Rabbani wahid ini.
G. Kesimpulan
Dalam kehidupan ini, manusia tidak lepas daripada simbol-simbol, di mana dalam berinteraksi sehari-hari simbol merupakan alat komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa sendiri merupakan simbol-simbol yang dibunyikan (disuarakan) sehingga antara satu orang dengan orang lainnya atau satu kelompok dengan kelompok lainnya dapat saling berinteraksi dengan baik. Begitu juga dengan simbol-simbol yang terdapat dalam gerak tarian Rabbani Wahid merupakan “bahasa” yang digunakan atau “messenger” yang menyampaikan pesan nilai-nilai agama yang dikemas dalam tarian sehingga dapat memberikan arti tersendiri.
Tari Rabbani Wahid merupakan seni tari Islam yang dipengaruhi oleh gerak Meugrop yang gerakannya terdiri dari rateb duek (zikir dalam posisi duduk) dan rateb dheung  (zikir dalam posisi berdiri) yang merupakan manifestasi dari zikir sufistik tarekat khalwatiyah Shamaniyah yang pernah berkembang di pesisir Aceh, termasuk wilayah Samalanga.
Makna simbolik dari gerak tari Rabbani Wahid merupakan gerakan horizontal sebagai simbol berjamaah, terpimpin dan terkoordinasi dengan saling membantu. Gerak tari ini juga mengandung simbolisasi Salam, shalat, patriotrik atau rasa kepahlawanan, keceriaan, saling menghargai, makna kehidupan, kesadaran/iman, ikatan/hubungan hidup manusia, keagungan dan kekuasaan Allah serta ratapan manusia terhadap sang khalik (Pencipta).
DAFTAR PUSTAKA
- Hady, Sumandiyo. 1987. Seni Dalam Ritual Agama, Pustaka Jakarta. 
- Ismail, Badruzzaman. 2008.Sistem Budaya Adat Aceh dalam Membangun - Kesejahteraan, Banda Aceh: Majelis Adat Aceh. 
- Martin Van Bruinessen. 1995.Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: - - Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Penerbit Mizan. 
- Muhammad, Nurdinah. 2007. Antropologi Agama, Ar-Raniry Press, IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. 
- Nurhadi, Teoty Hearaty. 1987.Semiotik, Matra. 
- Soelaiman, Darwis A. 2003. Warisan Budaya Melayu Aceh,Banda Aceh: PUSMA.
- Wawancara dengan T.M. Daud Gadee (75 tahun) tokoh Rabbani Wahid. Bireuen 16 Oktober 2012 
- Wawancara dengan T.M. Daud Gadee (75 tahun) tokoh Rabbani Wahid. - - Bireuen 16 Oktober 2012 
- Wawancara dengan T.M.Daud Gade, 21 Oktober 2012 
- Wawancara dengan Tgk. Hasballah (60 tahun), Bireuen 16 Oktober 2012 
- Wawancara Yuswar, Mustafa, Irwansyah 18 Oktober 2012
- Jurnal Ilmiah - PEURADEUN --Vol.1,No.01, September 2013- ISSN : 2338 - 8617-MAKNA SIMBOLIK GERAK TARI RABBANI WAHID- Abdul Manan- Dosen Tetap Fakultas Adab IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
[1] [2]

Anda baru saja membaca artikel dengan judul Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh, Semoga bermanfaat. Terima Kasih

COMMENTS

BLOGGER
Nama

Administrasi Guru,73,Alat Musik Tradisional,34,Alur Tujuan Pembelajaran,5,Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia,1,Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris,1,Alur Tujuan Pembelajaran IPAS,1,Alur Tujuan Pembelajaran Matematika,1,Alur Tujuan Pembelajaran PJOK,1,Alur Tujuan Pembelajaran PKN,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Musik,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Rupa,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Tari,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Teater,1,Antivirus,2,Antivirus 2016,2,Antivirus Terbaik,2,App,2,App Android,1,App Review,1,ATP,6,ATP Agama Buddha,1,ATP Agama Hindu,1,ATP Agama Islam,1,ATP Agama Katolik,1,ATP Agama Konghucu,1,ATP Agama Kristen,1,ATP Bahasa Indonesia,1,ATP Bahasa Inggris,1,ATP IPAS,1,ATP Matematika,1,ATP PJOK,1,ATP PKN,1,ATP Seni Musik,1,ATP Seni Rupa,1,ATP Seni Tari,1,ATP Seni Teater,1,Bahasa Indonesia,1,Bahasa Inggris,2,Basis Data,4,Batik,2,Berita Rekomendasi,17,Blog,11,Blogspot,6,Brainware,1,Budaya Dunia,1,Budaya Indonesia,143,Burung,19,Cirebon,1,Danau,1,DBMS,3,Domain,4,Email,8,Facebook,1,Fauna Indonesia,19,Film Terbaru 2016,1,Flora dan Fauna Indonesia,11,Game,1,Game Terbaru,1,Geodesi,22,Geografi,26,Geologi,3,Globe,1,Gmail,3,Gunung,1,Hardware,17,HDD,1,Hewan Langka di Indonesia,19,Hiburan,1,Hosting,7,Ilmu Pengetahuan Sosial,19,Ilmu Ukur Tanah,4,Info West Movie,1,Internet,17,IP,2,IPAS,1,IPS,21,Istilah IT,25,IT,28,Jaringan Komputer,16,K13,1,Kelas 1 SD,25,Kelas 2 SD,10,Kelas 3 SD,5,Kelas 4 SD,19,Kelas 5 SD,4,Kelas 6 SD,3,Keyboard,3,Komponen Jaringan Komputer,7,Komputer,28,KTSP,13,Kuliner Nusantara,2,Kurikulum Merdeka,48,Kurikulum K13,11,Lagu Daerah,20,LCD,2,LED,2,Linkedin,1,Makanan Khas Indonesia,9,Malware,2,Mapel Agama Konghucu dan Budi Pekerti,1,Mapel Bahasa Indonesia,3,Mapel Bahasa Inggris,1,Mapel IPAS,1,Mapel Matematika,2,Mapel Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti,1,Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI),2,Mapel Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti PAK,1,Mapel Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti,1,Mapel PJOK,2,Mapel PPKn,2,Mapel Seni Musik,1,Mapel Seni Rupa,1,Mapel Seni Tari,1,Mapel Seni Teater,1,Matematika,1,Minuman Khas Indonesia,2,Modul,2,Modul Ajar,32,Modul Ajar Agama Hindu Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Agama Konghucu dan Budi Pekerti,1,Modul Ajar Agama Konghucu Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Bahasa Indonesia,3,Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Bahasa Inggris,1,Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 1 SD,2,Modul Ajar IPAS Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Kurikulum Merdeka,23,Modul Ajar Matematika,2,Modul Ajar Matematika Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Matematika Kelas 4 SD,1,Modul Ajar PAI,2,Modul Ajar PAI Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PAK,1,Modul Ajar PAK Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti,2,Modul Ajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti,2,Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen,1,Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PJOK,2,Modul Ajar PJOK Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PJOK Kelas 4 SD,1,Modul Ajar PPKn,1,Modul Ajar PPKn Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PPKn Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Seni Musik,2,Modul Ajar Seni Rupa,2,Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Seni Tari,2,Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Seni Teater,1,Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 SD,1,Mouse,2,New Info,18,Obyek Wisata,2,P3K,3,Pahlawan Nasional,1,Pahlawan Wanita,1,Pakaian Adat,11,Pembelajaran,1,Pendidikan Agama Buddha,1,Pendidikan Agama Hindu,1,Pendidikan Agama Islam,1,Pendidikan Agama Katolik,2,Pendidikan Agama Konghucu,2,Pendidikan Agama Kristen,2,Perangkat Keras Komputer,14,Perangkat Komputer,14,Peta,9,PJOK,1,PKN,1,PPPK,3,Promes dan KKM,1,Prota,3,Prota PAI SD KTSP,3,Prota Tematik SD KTSP,3,Protokol Jaringan,1,Provinsi Bali,3,Provinsi Bangka Belitung,2,Provinsi Banten,3,Provinsi Bengkulu,2,Provinsi DI Yogyakarta,3,Provinsi DKI Jakarta,13,Provinsi Gorontalo,2,Provinsi Jambi,4,Provinsi Jawa Barat,3,Provinsi Jawa Tengah,2,Provinsi Jawa Timur,2,Provinsi Kalimantan Barat,2,Provinsi Kalimantan Selatan,2,Provinsi Kalimantan Tengah,2,Provinsi Kalimantan Timur,2,Provinsi Kalimantan Utara,2,Provinsi Kepulauan Riau,3,Provinsi Lampung,1,Provinsi Maluku,2,Provinsi Maluku Utara,2,Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,26,Provinsi NTB,2,Provinsi NTT,2,Provinsi Papua,2,Provinsi Papua Barat,2,Provinsi Riau,10,Provinsi Sulawesi Barat,2,Provinsi Sulawesi Selatan,2,Provinsi Sulawesi Tengah,2,Provinsi Sulawesi Tenggara,2,Provinsi Sulawesi Utara,3,Provinsi Sumatera Barat,24,Provinsi Sumatera Selatan,5,RAM,1,Rekomendasi Antivirus,2,Rekomendasi Film,1,ROM,1,RPP dan Silabus,8,RPP K13,4,Rumah Adat,9,Security,3,Sejarah,2,Seni Musik,1,Seni Rupa,1,Seni Sastra,2,SeniTari,1,SeniTeater,2,Senjata tradisional,8,SIG ( Sistem Informasi geografi),9,Silabus K13,1,Simbol Peta,2,SK,1,Skala Peta,1,SmartPhone,4,Soal Latihan,1,Software,2,Sosial Masyarakat.,2,Sosial Media,6,Storage device,2,Suku Provinsi Aceh,1,Sumatera Utara,8,Sungai,1,Taman Nasional,12,Tari Topeng,1,Tarian Adat,21,Tarian Provinsi Aceh,11,Tips & Trik,16,Topologi Jaringan,2,Twitter,1,UMKM,1,Upacara Adat,4,Virus Komputer,2,Website,9,Worm,2,Yahoo,5,
ltr
item
DTECHNOINDO: Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh
Tari Rabbani Wahid Tarian Tradisional Provinsi Aceh
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE3tBCHjrEaoDL8rtqY830dflrI4FNIiZRp8t_-G4pBt2mUjiropXI6_CJS1jTZzvkE8fD3RI70puZ9qFY7qc8mxf2JBJ6CkhPtPZ7BoMx2j955QMKdmr020iE7sjxwhC1K34v5MlBKq4/s1600/Tari+Rabbani+Wahid+-+Tarian+Tradisional+Aceh+%2540DTECHNOINDO.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE3tBCHjrEaoDL8rtqY830dflrI4FNIiZRp8t_-G4pBt2mUjiropXI6_CJS1jTZzvkE8fD3RI70puZ9qFY7qc8mxf2JBJ6CkhPtPZ7BoMx2j955QMKdmr020iE7sjxwhC1K34v5MlBKq4/s72-c/Tari+Rabbani+Wahid+-+Tarian+Tradisional+Aceh+%2540DTECHNOINDO.jpg
DTECHNOINDO
https://dtechnoindo.blogspot.com/2018/10/tari-rabbani-wahid-tarian-tradisional.html
https://dtechnoindo.blogspot.com/
https://dtechnoindo.blogspot.com/
https://dtechnoindo.blogspot.com/2018/10/tari-rabbani-wahid-tarian-tradisional.html
true
6671659477346282417
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content