Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta B udaya Jakarta merupakan budaya mestizo, atau sebuah campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zama...
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta
Artikel terkait :
Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.
1. Rumah Adat
Dinding-dinding rumah tradisional Jakarta (Betawi), terbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-buka dan digeser-geser ke tepi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan ruangan yang lebih luas, bila suatu waktu diadakan acara selamatan atau hajatan. Serambi depan dan serambi belakang yang lepas terbuka, merupakan ciri khas pula dari rumah tradisional Jakarta (Betawi).
2. Pakaian Adat
Untuk detail penjelasan tentang Pakaian Adat Provinsi DKI Jakarta baca artikel berikut :
[Pakaian Adat Pria dan Wanita Provinsi DKI Jakarta ( Betawi)]
- Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisoanl
- Tari Yapong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu-tamu negara.
- Tari Serondeng, merupakan tari garapan yang mengambil unsur-unsur gerak tari Wayang Betawi. Nama serondeng digunakan sesuai dengan nama lagu yang dimainkan oleh Musik Ajeng Betawi yang mengiri tarian ini.
- Tari Sembah adalah suatu tarian untuk menyambut tamu dengan adat Betawi.
Jalannya sejarah sangat berpengaruh pula kepada keanekaragaman bentuk senjata tradisional daerah Jakarta (Betawi). Senjata badik merupakan salah satu senjata tradisioal penduduk Jakarta yang mendapat pengaruh dari Bugis. Toya dan trisula (senjata tombak yang berujung tiga), merupakan pengaruh dari Cina, sedangkan keris merupakan pengaruh dari Jawa.
Senjata tradisional lainnya adalah parang atau yang lebih dikenal dengan golok. Golok mempunyai ukuran dan wilahan yang beragam pula. Ada yang bentuknya pendek atau panjang dan ada pula yang tipis disamping yang tebal. Mata golok tajam sebelah. Golok diselipkan di depan perut dan umumnya banyak dipakai oleh para pendekar.
Suku dan marga yang terdapat di daerah Jakarta Raya adalah : Betawi, Orang Depok, Orang Tugu, Cina, Arab, dan lain-lain.
Suku Betawi
Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antar etnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.
Namun menurut sebagian Peneliti yang sepaham dengan Lance Castles yang pernah meneliti tentang Penduduk Jakarta di mana Jurnal Penelitiannya diterbitkan tahun 1967 oleh Cornell University dikatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar,dan Ambon, serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.
6. Bahasa Daerah : Betawi
Bahasa Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) adalah sebuah bahasa yang merupakan anak bahasa dari Melayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.
Bahasa Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Cina Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me- (seperti halnya bahasa Melayu, termasuk bahasa Indonesia), penggunaan akhiran -in (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /É›/ pada beberapa dialek lokal.
7. Lagu Daerah : Kicir-kicir, Jali-jali, Surilang.
8.Ondel-ondel
Filosofi atau makna Ondel – ondel
Sebagai perlambang kekuatan yang memiliki kemampuan memelihara keamanan dan ketertiban, tegar, berani, tegas, jujur dan anti manipulasi.
Fungsi, penggunaan dan penempatan Ondel – ondel
- Sebagai pelengkap berbagai upacara adat tradisional masyarakat Betawi.
- Sebagai dekorasi pada acara seremonial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, festival, pentas artis asing, pameran, pusat perbelanjaan, Industri Pariwisata, gedung pertemuan dan area publik yang memungkinkan dari aspek estetika dan keselamatan umum.
- Penempatan di sisi kanan kiri pintu masuk, di lobby sebagai pelengkap photo (photo wall), dipanggung pementasan atau dalam bentuk visual di LED/Videotron, atau di tempat lain sesuai estetika.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Semoga bermanfaat. Terima kasih
thanks akhirx tugas kebudayaan selesai juga.l :)
BalasHapus