Kebudayaan Provinsi Lampung K ata Lampung berasal dari kata " anjak lambung " yang berarti berasal dari ketinggian dan sep...
Kebudayaan Provinsi Lampung
1.Rumah Adat
2.Pakaian Adat
3.Tari-tarian Daerah Lampung
a.Tari Sigeh Pengunten
Tari sembah telah umum ditampilkan sebagai bagian dari ritual penyambutan tamu dalam acara-acara resmi seperti prosesi pernikahan. Tari ini menggambarkan ekspresi kegembiraan atas kedatangan para tamu undangan. Selain itu, makna esensial dari tari ini merupakan bentuk penghormatan kepada para tamu undangan yang hadir. Dalam tari ini, para penari mengekspresikan hal tersebut dalam rangkaian gerakan yang luwes, ramah, dan penuh kehangatan.
b.Tarian Cangget
Macam-macam Tari Cangget
Tarian cangget yang menjadi ciri khas orang Lampung ini sebenarnya terdiri dari beberapa macam, yaitu:
- Cengget Nyambuk Temui, adalah tarian yang dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dalam upacara menyambut tamu agung yang berkunjung ke daerahnya.
- Cangget Bakha, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi pada saat bulat purnama atau setelah selesai panen (pada saat upacara panen raya).
- Cangget Penganggik, adalah tarian yang dimainkan oleh pemuda dan pemudi saat mereka menerima anggota baru. Yang dimaksud sebagai anggota baru adalah pada pemuda dan atau pemudi yang telah berubah statusnya dari kanak-kanak menjadi dewasa. Perubahan status ini terjadi setelah mereka melalukan upacara busepei (kikir gigi).
- Cangget Pilangan, adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat mereka melepas salah seorang anggotanya yang akan menikah dan pergi ke luar dari desa, mengikuti isteri atau suaminya.
- Cangget Agung adalah tarian yang dimainkan oleh para pemuda dan pemudi pada saat ada upacara adat pengangkatan seseorang menjadi Kepala Adat (Cacak Pepadun). Pada saat upacara pengangkatan ini, apabila Si Kepala Adat mempunyai seorang anak gadis, maka gadis tersebut akan diikutsertakan dalam tarian cangget agung dan setelah itu ia pun akan dianugerahi gelar Inten, ujian, Indoman atau Dalom Batin.
d.Tari Melinting
4.Senjata Tradisioal
1. Senjata Tradisional Terapang
2. Senjata Tradisional Payan
3. Senjata Tradisional Badik
4. Senjata Tradisional Candung
5.Etnis Lampung
6.Bahasa Suku Lampung
7.Mata Pencaharian Suku Lampung
8.Tradisi Suku Lampung
A.Upacara Pernikahan
Dalam hal perkawinan ada 2 jenis Status Perkawinan, yaitu:
a. Djujor
Djujor adalah proses dimana Muli yang diambil oleh Mekhanai untuk menjadi istrinya, maka sang Mekhanai dan Keluarganya harus menyerahkan atau membayar Uang Adat kepada ahli si Muli berdasarkan permintaan dari ahli Keluarga si Muli. Sedangkan permintaaan si Muli kepada sang Mekhanai disebut Kiluan juga harus dibayar atau dipenuhi oleh sang Mekhanai Kiluan yang menjadi hak si Muli.
b. Semanda Raja Raja
Pada Semanda Raja Raja awalnya sang pria setelah pernikahan harus tinggal terlebih dahulu di tempat si wanita dengan tidak ditentukan masanya, artinya si suami boleh menunggu istrinya di rumah mertuanya sampai mati atau boleh juga untuk beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Tetapi bisa juga bila keduanya sepakat dan menginginkan tinggal di tempat lain yang menurut perkiraan mereka akan mendapat kehidupan yang lebih baik maka keluarga kedua belah pihak tidak boleh menahannya.
B.Upacara Adat Yang Bersifat Sakral
Upacara jenis ini lebih berhubungan dengan kepercayaan, alur transendental dan aura mistis. Upacara dan Ritual jenis ini diantaranya:
Sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan. Kelompok kekerabatan umumnya dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu:
1) Keluarga Ambilineal Kecil
Kelompok ini beranggotakan 25-30 orang. Mereka hidup dalam jangka waktu tertentu, saling mengenal, dan memahami hubungan kekerabatan mereka. Keluarga ini menghidupkan rasa kepribadian karena menguasai sejumlah harta produktif yang dapat dinikmati oleh keluarganya, seperti tanah, sawah, ternak.
2) Keluarga Ambilineal Besar
Anggotanya terdiri atas beberapa generasi yang turun-menurun dengan jumlah warganya mencapai ratusan. Anggota kelompok tidak saling mengenal secara mendalam. Mereka berkumpul pada saat upacara keagamaan.
3) Klen (Clan) Kecil
Merupakan suatu kelompok kekerabatan dimana satu dengan yang lainnya terikat melalui garis-garis keturunan laki-laki atau perempuan saja. Mereka saling mengenal dan tinggal bersama dalam satu lingkungan.
4) Klen (Clan) Besar
Merupakan suatu kelompok kekerabatan terdiri dari semua keturunan seorang nenek moyang baik laki-laki maupun perempuan. Keanggotaannya ditarik melalui garis keturunan ibu atau ayah. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Mereka tidak saling mengenal, umumnya disatukan dan terikat oleh tanda-tanda lahiriah yang dimiliki oleh klen itu.
5) Fratri
Merupakan kelompok kekerabatan yang patrilineal atau matrilineal. Sifatnya lokal dan merupakan gabungan dari kelompok klen besar maupun kecil.
6) Paroh Masyarakat (Moeity)
Adalah kelompok kekerabatan gabungan klen seperti fratri tetapi merupakan separuh dari suatu masyarakat.
10.Suku Lampung
Etnis Lampung yang biasa disebut (Ulun Lampung, Orang Lampung) secara tradisional geografis adalah suku yang menempati seluruh provinsi Lampung dan sebagian provinsi Sumatera Selatan bagian selatan dan tengah yang menempati daerah Martapura, Muaradua di Komering Ulu, Kayu Agung, Tanjung Raja di Komering Ilir, Merpas di sebelah selatan Bengkulu serta Cikoneng di pantai barat Banten.
Pengantin dari suku Lampung. Kedua Mempelai merupakan Pengantin dari Suku Lampung Marga Sungkai Bungamayang. Siger adalah Mahkota Wanita Pengantin Suku Lampung yang sangat umum digunakan.
A.Upacara Pernikahan
Dalam hal perkawinan ada 2 jenis Status Perkawinan, yaitu:
a. Djujor
Djujor adalah proses dimana Muli yang diambil oleh Mekhanai untuk menjadi istrinya, maka sang Mekhanai dan Keluarganya harus menyerahkan atau membayar Uang Adat kepada ahli si Muli berdasarkan permintaan dari ahli Keluarga si Muli. Sedangkan permintaaan si Muli kepada sang Mekhanai disebut Kiluan juga harus dibayar atau dipenuhi oleh sang Mekhanai Kiluan yang menjadi hak si Muli.
b. Semanda Raja Raja
Pada Semanda Raja Raja awalnya sang pria setelah pernikahan harus tinggal terlebih dahulu di tempat si wanita dengan tidak ditentukan masanya, artinya si suami boleh menunggu istrinya di rumah mertuanya sampai mati atau boleh juga untuk beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Tetapi bisa juga bila keduanya sepakat dan menginginkan tinggal di tempat lain yang menurut perkiraan mereka akan mendapat kehidupan yang lebih baik maka keluarga kedua belah pihak tidak boleh menahannya.
B.Upacara Adat Yang Bersifat Sakral
- Upacara Ngebabali - Upacara jenis ini dilaksanakan saat membuka huma atau perladangan baru disaat membersihkan lahan untuk ditanami atau pada saat mendirikan rumah dan kediaman yang baru atau juga untuk membersihkan tempat angker yang mempunyai aura gaib jahat.
- Upacara Ngambabekha - Upacara ini dilaksanakan saat hendak Ngusi Pulan (membuka hutan) untuk dijadikan Pemekonan (Perkampungan) dan perkebunan, karena diyakini Pulan Tuha [hutan rimba] memiliki penunggunya sendiri. Upacara ini dilakukan dimaksudkan untuk mengadakan perdamaian dan ungkapan selamat datang agar tidak saling mengganggu.
- Upacara Ngumbai Lawok - Upacara ini adalah ungkapan syukur masyarakat pesisir atas hasil laut dan juga untuk memohon keselamatan kepada sang pencipta agar diberikan keselamatan saat melaut, dalam ritual ini dikorbankan kepala kerbau sebagai simbol pengorbanan dan ungkapan terimakasih kepada laut yang telah memberikan hasil lautnya kepada nelayan.
Sistem kemasyarakatan atau sistem kekerabatan
1) Keluarga Ambilineal Kecil
Kelompok ini beranggotakan 25-30 orang. Mereka hidup dalam jangka waktu tertentu, saling mengenal, dan memahami hubungan kekerabatan mereka. Keluarga ini menghidupkan rasa kepribadian karena menguasai sejumlah harta produktif yang dapat dinikmati oleh keluarganya, seperti tanah, sawah, ternak.
2) Keluarga Ambilineal Besar
Anggotanya terdiri atas beberapa generasi yang turun-menurun dengan jumlah warganya mencapai ratusan. Anggota kelompok tidak saling mengenal secara mendalam. Mereka berkumpul pada saat upacara keagamaan.
3) Klen (Clan) Kecil
Merupakan suatu kelompok kekerabatan dimana satu dengan yang lainnya terikat melalui garis-garis keturunan laki-laki atau perempuan saja. Mereka saling mengenal dan tinggal bersama dalam satu lingkungan.
4) Klen (Clan) Besar
Merupakan suatu kelompok kekerabatan terdiri dari semua keturunan seorang nenek moyang baik laki-laki maupun perempuan. Keanggotaannya ditarik melalui garis keturunan ibu atau ayah. Jumlahnya mencapai ribuan orang. Mereka tidak saling mengenal, umumnya disatukan dan terikat oleh tanda-tanda lahiriah yang dimiliki oleh klen itu.
5) Fratri
Merupakan kelompok kekerabatan yang patrilineal atau matrilineal. Sifatnya lokal dan merupakan gabungan dari kelompok klen besar maupun kecil.
6) Paroh Masyarakat (Moeity)
Adalah kelompok kekerabatan gabungan klen seperti fratri tetapi merupakan separuh dari suatu masyarakat.
10.Suku Lampung
Pengantin dari suku Lampung. Kedua Mempelai merupakan Pengantin dari Suku Lampung Marga Sungkai Bungamayang. Siger adalah Mahkota Wanita Pengantin Suku Lampung yang sangat umum digunakan.
11. Falsafat Hidup Ulun Lampung
- Piil-Pusanggiri (malu melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)
- Juluk-Adok (mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya)
- Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu)
- Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis)
- Sakai-Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya)
Sifat-sifat orang Lampung tersebut juga diungkapkan dalam adi-adi (pantun):
Tandani ulun Lampung, wat piil-pusanggiri
Mulia heno sehitung, wat liom ghega dighi
Juluk-adok gham pegung, nemui-nyimah muaghi
Nengah-nyampugh mak ngungkung, sakai-Sambaian gawi.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Kebudayaan Provinsi Lampung, Semoga bermanfaat. Terima kasih.
COMMENTS