Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat J awa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung. Masyarakat ...
Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat
Kebudayaan masyarakat Jawa Barat terpengaruh dari 4 sumber, yaitu Hindu/Budha, Islam, Jawa, dan kebudayaan barat. Ini dapat dilihat dari upacara yang disertai membakar kemenyan (pengaruh Hindu), doa-doa menurut agama Islam, pakaian pernikahan tanpa baju dan berbentuk wayang orang (pengaruh Jawa Tengah), dan pemberian kado serta hidangan prasmanan model Belanda.
Banyak yang harus kita pelajari dari kebudayaan yang ada di Jawa Barat, salah satunya adalah Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat. Berikut ini daftar Alat Musik Tradisional daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar): Angklung, Karinding, Tarawangsa, Jentreng, Kacapi, Calung, Celempung, Rebab, Suling.
1.Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
2.Karinding
Karinding merupakan salah satu alat musik tiup tradisional Sunda. Ada beberapa tempat yang biasa membuat karinding, seperti di lingkung Citamiang, Pasirmukti, (Tasikmalaya), Lewo Malangbong, (Garut), dan Cikalongkulon (Cianjur) yang dibuat dari pelepah kawung (enau). Di Limbangan dan Cililin karinding dibujat dari bambu, dan yang menggunakannya adalah para perempuan, dilihat dari bentuknya saperti tusuk biar mudah ditusukan di sanggul rambut. Dann bahan enau kebanyakan dipakai oleh lelaki, bentuknya lebih pendek biar bisa diselipkan dalam wadah rokok. Bentuk karinding ada tiga ruas.
Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karindng biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun).
Karinding digunakan sebagai alat untuk mengusir hama di sawah. Suara yang dihasilkan dari getaran jarum karinding biasanya bersuara rendah low decible. Suaranya dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepakkan. Suara yang keluar biasanya terdengar seperti suara wereng, belalang, jangkrik, burung, dan lain-lain. Yang zaman sekarang dikenal dengan istilah ultrasonik.
3.Tarawangsa
Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Istilah "Tarawangsa" sendiri memiliki dua pengertian:3.Tarawangsa
- Alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi dan
- Nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda.
Sebagai alat musik gesek, tarawangsa tentu saja dimainkan dengan cara digesek. Akan tetapi yang digesek hanya satu dawai, yakni dawai yang paling dekat kepada pemain; sementara dawai yang satunya lagi dimainkan dengan cara dipetik dengan jari telunjuk tangan kiri. Kemudian, sebagai nama salah satu jenis musik, tarawangsa merupakan sebuah ensambel kecil yang terdiri dari sebuah tarawangsa dan sebuah alat petik tujuh dawai yang menyerupai kecapi, yang disebut Jentreng.
Kesenian Tarawangsa hanya dapat ditemukan di beberapa daerah tertentu di Jawa Barat, yaitu di daerah Rancakalong (Sumedang), Cibalong, Cipatujah (Tasikmalaya Selatan), Banjaran (Bandung), dan Kanekes (Banten Selatan). Dalam kesenian Tarawangsa di daerah Cibalong dan Cipatujah, selain digunakan dua jenis alat tersebut di atas, juga dilengkapi dengan dua perangkat calung rantay, suling, juga nyanyian.
4. Jentreng
Jentreng adalah sejenis alat musik kecapi dengan jumlah dawai tujuh buah. Ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kacapi pada umumnya. Terbuat dari kayu kembang (kenanga) atau kayu nangka. Teknik memainkannya dipetik dan di-toel (disentuh) dengan jari kiri-kanan. Telunjuk, jari tengah, dan ibu jari tangan kanan untuk memetik nada-nada tinggi, sedangkan telunjuk tangan kiri untuk menyentuh nada-nada rendah (bagian atas dari instrumen).
Jika jentreng itu distem laras Pelog, urutan nadanya dimulai dari 5 (la) sampai dengan nada 1 (da) rendah (nada oktav), dan jika distem laras salendro urutan nadanya dimulai dari nada 4 (galimer) sampai dengan nada 1 (barang).
5.Kacapi
Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling.
Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kacapi.
Berdasarkan bentuknya kecapi dibedakan atas :
- Kacapi parahu adalah suatu kotak resonansi yang bagian bawahnya diberi lubang resonansi untuk memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai perahu. Pada masa lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu dengan memahatnya.
- Kacapi siter merupakan kotak resonansi dengan bidang rata yang sejajar. Serupa dengan kacapi parahu, lubangnya ditempatkan pada bagian bawah. Sisi bagian atas dan bawahnya membentuk trapesium.
6.Calung
Calung adalah alat musik purwarupa jenis idiofon yang terbuat dari bambu. Alat musik ini dikenal dan berkembang di Banyumas dan Sunda. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul bilah atau ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la untuk masyarakat Sunda, dan ji-ro-lu-ma-nem untuk masyarakat Banyumas). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu ater, berwarna hijau).
Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.
7.Celempung
Celempung merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat yang asal mula keberadaannya tidak diketahui berasal darimana dan kapan alat musik tersebut diciptakan. Celempung sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari hinis bambu yang memanfaatkan gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu tersebut. Jika menginginkan suara tinggi, lubang (baham) dibuka lebih besar, sedang untuk suara rendah, lubang ditutup rapat-rapat. Suara Celempung bisa bermacam-macam tergantung kepada kepintaran si pemain musik. Namun sayangnya, untuk saat ini, jenis alat musik ini sudah jarang dimainkan, sebab dalam ensambel yang disebut Celempungan, perannya kini sudah diganti dengan Kendang.
8.Suling
Suling, alat musik tradisional dari Jawa Barat yang ditiup, suara yang diciptakan suling sangatlah halus dan sangatlah cocok jika dipadukan dengan alat musik lainnya. Di era modern seperti sekarang ini, suling sangat mudah kita jumpai bahkan diluar daerah asalnya sekalipun.
Bahan utama untuk membuat suling asli adalah dari bambu yang dipotong / ukir sedemikian rupa sehingga berhasil menghasilkan suara yang diinginkan oleh pembuatnya. Jika kalian pergi ke pengrajin (pembuat alat musik) ada juga yang membuat suling mereka dari bahan logam.
9.Rebab/Lengek
Rebab adalah salah satu alat musik tradisional di Jawa barat, karena cara memainkan rebab adalah digesek banyak orang yang berpendapat bahwa rebab mirip dengan tarawangsa, namun perebedaannya terdapat pada bentuk dan penggunaannya saja.
Ukuran rebab biasanya relatif lebih kecil, memiliki badan yang bulat dan leher panjang, namun tidak ada papan nada. Rebab dari Jawa barat dibuat tegak dan busur untuk memainkannya lebih melengkung daripada busur untuk memainkan biola. Dalam bahasa sunda, rebab lebih dikenal dengan sebutan lengek dan orang yang sedang memainkan lengek disebut ngalengek.
Dalam sejarah gamelan Indonesia, rebab / lengek merupakan salah satu instrumen penting untuk menghiasi melodi dasar. Memainkan rebab-pun tidak bisa asal dan bebas, penyesuaian ritme, tenpo, dan penyelesaian frasa adalah tugas dari pemain rebab.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.
COMMENTS