Kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah K alimantan Tengah adalah salah satu sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimant...
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Tengah
Banyak yang belum diketahui, dengan ragam wilayah pantai, gunung/bukit, dataran rendah dan paya, segala macam vegetasi tropis mendominasi alam daerah ini. Orangutan merupakan hewan endemik yang masih banyak di Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah Taman Nasional Tanjung Puting yang memiliki areal mencapai 300.000 ha di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan. Terdapat beruang, landak, owa-owa, beruk, kera, bekantan, trenggiling, buaya, kukang, paus air tawar (tampahas), arwana, manjuhan, biota laut, penyu, bulus, burung rangkong, betet/beo dan hewan lain yang bervariasi tinggi.
Hutan mendominasi wilayah 80%. Lahan yang luas saat ini mulai didominasi kebun Kelapa Sawit yang mencapai 700.000 ha (2007). Perkebunan karet dan rotan rakyat masih tersebar hampir diseluruh daerah, terutama di Kabupaten Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kotawaringin Timur.
1. Rumah Adat
Rumah terdiri dari 6 kamar antara lain untuk penyimpanan alat-alat perang, kamar untuk pendidikan gadis, tempat sesajian, tempat upacara adat dan agama, tempat penginapan dan ruang tamu. Pada kiri-kanan ujung atap dihiasi tombak sebagai penolak mara bahaya.
2. Pakaian Adat
Wanitanya memakai baju rompi dan kain (rok pendek), tutup kepala berhiaskan bulu-bulu enggang, kalung manik, ikat pinggang dan beberapa gelang tangan.
3. Tari-tarian Daerah Kalimantan Tengah
- Tari Tambun dan Bungai, merupakan sebuah tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
- Tari Balean Dadas, merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
- Tari Sangkai Tingang, tari garapan yang memanfaatkan perbendaharaan gerak tari tradisi ini menggambarkan sikap sekelompok wanita dalam mencintai lingkungan hidupnya. Mereka berusaha dan berdoa agar burung enggang yang indah itu tetap dilindungi kelestariannya.
- Tari Punan Letto adalah tari tradisional Kalimantan Timur, kata “Punan” artinya merebut, “letto” artinya gadis/wanita. Tarian ini memang menceritakan tentang dua orang pemuda yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya.
4. Senjata Tradisional
1. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Sumpit / Sipet
Dari segi penggunaannya sumpit atau sipet ini memiliki keunggulan tersendiri karena dapat digunakan sebagai senjata jarak jauh dan tidak merusak alam karena bahan pembuatannya yang alami. Dan salah satu kelebihan dari sumpit atau sipet ini memiliki akurasi tembak yang dapat mencapai 200 meter
Untuk mencapai sasaran yang tepat dan kuat bernapas, panjang sumpit harus sesuai dengan tinggi badan orang yang menggunakannya, Bagian yang paling penting dari sumpitan, selain batang sumpit, yaitu pelurunya atau anak sumpitnya yang disebut damek. Ujung anak sumpit runcing, sedang bagian pangkal belakang ada semacam gabus dan sejenis dahan pohon agar anak sumpit melayang saat menuju sasaran. Racun damek oleh etnis Dayak Lundayeh disebut parir. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan serta bisa binatang seperti ular dan kalajengking
2. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Duhung (Dohong)
Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki duhung yang berbeda. Duhung milik Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung. Sedangkan, duhung milik Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Duhung jenis ini biasa disebut sanaman leteng.
Senjata yang ukurannya berkisar 50-75 cm ini dahulu digunakan sebagai alat berburu atau bercocok tanam. Dalam perkembangannya, saat ini duhung tidak lagi berfungsi sebagai senjata melainkan benda pusaka yang dipajang atau di-simpan
3. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah - Mandau
Dayak, Ngaju, Maanyan, Dusun, Lawangan Bukupai, Ot Danun, dan lain-lain.
6. Bahasa Daerah :
Dayak, Ngayu, Ot Danun, dan lain-lainnya.
7. Lagu Daerah :
Kalayar, Palu Lempangpupoi.
8.Makanan Khas Kalimantan Tengah
Ciri Khas dari Daerah Kalimantan Tengah
Suku Dayak
Khusus untuk para wanita dibiasakan dari kecil memakai anting yang mempunyai berat yang lebih . Lama- kelamaan telinga mereka semakin panjang. Katanya, semakin lebar dan panjang telinga mereka maka semakin cantik.
Upacara tiwah (adat)
Upacara ini disertai dengan menombak kerbau sebagai lambang menolak kejahatan dan nasib buruk.
COMMENTS