Istana Besar Kerajaan Pagaruyung/Istano Basa Pagaruyung – Sumatera Barat Daerah segitiga Kabupaten Agam, Lima Puluh Kota, dan Tanah Datar, ...
Istana Besar Kerajaan Pagaruyung/Istano Basa Pagaruyung – Sumatera Barat
Salah satu peninggalan sejarah yang masih tersisa dari eksistensi kekuasaan Kerajaan Pagaruyung adalah sebuah istana megah yang terletak di nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanah Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Istana ini bernama resmi Istano Basa Pagaruyung yang berarti istana besar Kerajaan Pagaruyung.Sesuai dengan namanya, istana ini mengabadikan kemegahan arsitektur dari pusat pemerintahan kerajaan. Meskipun wujud yang berdiri megah sekarang ini bukanlah bangunan aslinya, namun berbagai detail ciri khas arsitektur yang dimilikinya masih sama seperti kondisinya di masa lampau.
Istano Basa Pagaruyung dahulu merupakan kediaman dari Raja Alam, sekaligus pusat pemerintahan dari sistem konfederasi yang dipimpin oleh triumvirat (tiga pemimpin) berjuluk ‘Rajo Tigo Selo’. Sistem kepemimpinan ini menempatkan Raja Alam sebagai pemimpin kerajaan dengan dibantu dua wakilnya, yaitu Raja Adat yang berkedudukan di Buo serta Raja Ibadat yang berkedudukan di Sumpur Kudus. Kedua wakil ini memutuskan berbagai perkara yang berkaitan dengan permasalahan adat serta agama. Tetapi, jika suatu permasalahan tidak terselesaikan maka barulah Raja Pagaruyung (Raja Alam) turun tangan menyelesaikannya.
Istana Pagaruyung dimaksudkan untuk menjadi ikon Sumatra Barat. Setelah selesai dibangun, istana menjadi dikenal publik sebagai tempat kunjungan wisata dan museum. Istana Basa Pagaruyung asli dibangun seluruhnya dengan batang-batang kayu. Adapun bangunan saat ini sudah dibangun dengan struktur beton modern. Meski demikian, Istano Basa Pagaruyuang tetap dibangun dengan mempertahankan teknik tradisional dan material kayu yang dihias dengan 60 ukiran yang menjelaskan filosofi dan budaya Minangkabau. Ukiran yang dominan di istana ini adalah ornamen ukiran bunga-bunga dan dedaunan.
Istana ini memiliki tiga lantai dengan 72 tiang/tonggak yang menjadi penyangga utamanya dan terdapat 11 gonjong atau pucuk atap yang menghias bagian atas dari bangunan ini. Masing-masing 4 gonjong di kanan dan 4 di kiri, 2 gonjong di depan dan 1 gonjong di belakang istana., yang dilengkungkan serupa tanduk dari 26 ton serat ijuk. Istana ini juga dilengkapi dengan lebih dari 100 replika furnitur dan artefak antik Minang, yang bertujuan agar istana dihidupkan kembali sebagai pusat budaya Minangkabau serta objek wisata di Sumatera Barat.
Sebagai sebuah istana kerajaan, masing-masing tingkat dalam bangunan ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tingkat paling bawah merupakan tempat aktivitas utama pemerintahan berupa sebuah ruang besar yang melebar dengan area khusus sebagai singgasana raja di bagian tengahnya. Di sisi kiri dan kanan ruangan terdapat sebuah ruangan kamar. Di bagian belakang singgasana terdapat tujuh buah kamar sebagai tempat bagi para putri raja yang telah menikah.
Tingkat paling bawah merupakan tempat aktivitas utama pemerintahan berupa sebuah ruang besar yang melebar dengan area khusus sebagai singgasana raja di bagian tengahnya. Di sisi kiri dan kanan ruangan terdapat sebuah ruangan kamar. Di bagian belakang juga terdapat dapur serta tempat meletakkan alat rumah tangga kerajaan. Pintu masuk terdapat di bagian depan dan belakang istana
Bentuknya mengikuti bentuk rumah gadang dengan atap bergonjong dan lantai ditinggikan dari atas tanah. Di sebelah kiri istana terdapat sebuah taman yang cukup besar. Di taman tersebut terdapat Monumen Sultan Alam Bagagarsyah dan Prasasti Pagaruyung/Prasasti Adityawarman. Di bagian depan taman terdapat sebuah patung kuda besar berwarna putih, sebagai simbol kesatria dan perjuangan. Di sebelah kiri istana juga terdapat sebuah mesjid tua, dan dua buah gudang.
Anda baru saja membaca artikel dengan judul Istana Besar Kerajaan Pagaruyung/Istano Basa Pagaruyung – Sumatera Barat ,Semoga bermanfaat. Terima Kasih
COMMENTS