$type=ticker$cols=4

5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka

5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka K esenian tari topeng merupakan satu dari sekian banyak kesenian adat yang saat ini masih...

5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka

Kesenian tari topeng merupakan satu dari sekian banyak kesenian adat yang saat ini masih eksis di Cirebon. Tari topeng menjadi kesenian juga digunakan sebagai media dakwah penyebaran ajaran islam pada masa Sunan Gunung Jati. Maka dari itu karakter – karakter dalam tari topeng memiliki arti konotasinya tersendiri yang menggambarkan fase – fase kehidupan manusia serta mengandung hikmah lain yang menjadi tontonan menghibur dan mendidik untuk masyarakat.

Masing – masing karakter membawa peranan tersendiri dalam tarian topeng. Selain itu artinya pun sangat dalam dengan warna dan ukiran topengnya yang menggambarkan arti masing – masing karakternya. Tari topeng masih eksis hingga saat ini sebagai tarian tradisional Cirebon yang indah. Anda bisa melihat pertunjukan tari topeng di berbagai upacara adat hingga teater yang sering diadakan di Cirebon. berikut ini adalah beberapa karakter beserta artinya dari tari topeng Cirebon yang bisa anda ketahui.
" Tari topeng itu simbol perjalanan hidup manusia sebenarnya, jadi jenis-jenisnya itu maknanya perjalanan hidup," (Fitria Leonita : Kompas.com)
Lazimnya berbagai daerah di Nusantara, Cirebon juga memiliki tarian tradisional yakni Tari Topeng, yang memiliki beragam jenis dengan keunikan dan maknanya masing-masing.

Berikut ragam jenis tari Topeng Cirebon, yang kini mulai langka:

1. Tari Topeng Panji
PANJI (Menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir)

Kedoknya berwarna putih. Matanya liyep, pandangannya merunduk dan senyumnya dikulum. Raut wajahnya (wanda) menunjukan seorang yang alim, tuturkatanya lemah-lembut dan gerakannya halus. Dalam topeng Cirebon kedok ini ditarikan dalam karakter alusan (halus) seperti halnya tokoh Arjuna dalam cerita wayang. Tariannya menggambarkan seseorang yang berbudi luhur, penuh kesabaran dan tahan atas segala godaan. Ini tercermin dari iringannya (musik) yang bertolak belakang (kontras) dengan tariannya. Tari topeng Panji adalah tarian paradoks.

Menurut Endo Suanda, inilah tarian paling halus dengan langkah-langkah minimalis lebih banyak yang menampilkan gerak “diam yang dinamis”. Teknik gerakan jauh dari spektakuler, nyaris monoton dan “kurang menarik” bagi penonton awam. Meskipun demikian, tarian ini justru yang paling sukar ditarikan, karena diperlukan disiplin keras, penahanan diri, memakan tenaga, sangat serius, dan amat tertib sejak awal. Meskipun tarian ini merupakan tarian pertama, justru tarian ini dipelajari oleh para penarinya dalam tahap-tahap akhir, karena persyaratan tariannya yang demikian ketat. Bagian-bagian gerak tari Panji ini akan diulang dalam keempat tarian yang kemudian menyusul. Lagu yang mengiringinya disebut Kembang Sungsang, merupakan lagu terpanjang dan tersulit dimainkan. Iringan lagu ini sering tampil kontras dengan gerak tariannya. Irama cepat dan bunyi keras, disambut gerak tari yang amat minim, bahkan hampir tanpa gerak.

Makna dibalik Tari Topeng Panji.
Tarian Panji sebagai pahlawan budaya Jawa ini, memakai topeng atau kedok. Ini merupakan kesatuan dua konsep religi lama dan Hindu. Topeng Panji merupaklan symbol kehadiran roh raja atau dewa yang menjelma dalam diri raja, yang sesuai dengan mitos Panji yang selalu nyamar selama pengembaraan mencarai kekasihnya. Begitu pula dengan Candrakirana juga menyamar. “Samaran” ini adalah kedok atau topeng yang menyembunyikan identitas dirinya. Mereka kadang sudah bertemu, tetapi karena menyamar, maka keduanya tidak saling mengenal. Bahkan keduanya saling berperang (pasangan oposisi). Seperti matahari, dan bulan, siang dan malam, sulit untuk bertemu. Tetapi akhirnya matahari dan bulan ini bertemu juga, kawin dalam harmoni sempurna, yakni pada waktu terang bulan. Dalam terang bulan, dunia terang benderang seperti siang, tetapi bukan siang. Kenyataannya, terang bulan adalah perkawinan semesta purba. Dan peristiwa ini, dalam bahasa masyarakat kerajaan Majapahit, adalah peristiwa perkawinan panji dan Candrakirana.
Tarian topeng Panji adalah tarian untuk menghadirkan kekuatan-kekuatan semesta yang paradoksal. Dengan tarian ini, maka asas-asas paradoks semesta, kelaki-lakian dan keperempuanan, dihadirkan. Dewa pencipta itu sendiri dihadirkan lewat mitos dan lambang Panji. Panji adalah paradoks itu sendiri. Ia bersifat laki-laki dan bersifat perempuan, ia matahari dan ia bulan, ia siang dan malam, ia langit dan tanah, ia kasar dan halus, ia nampak dan tidak nampak, ia hidup dan kematian, ia masa lampau dan masa mendatang. Waktu dan ruang paradoks ada dalam diri Dewa ini.

Tari topeng ini berkarakter halus. Ditampilkan pada kesempatan pertama. Menurut mereka, Panji berasal dari kata siji (satu, atau pertama), mapan sing siji (percaya kepada Yang Satu). Gerak tarinya senantiasa kecil dan lembut, minimalis dan lebih banyak diam. Kata Mutinah (dalang topeng asal Gegesik, Cirebon), menarikan topeng Panji itu kaya wong urip tapi mati, mati tapi urip. Ungkapan tersebut adalah untuk menjelaskan, bahwa topeng Panji itu memang tidak banyak gerak, seperti orang yang mati tapi hidup, hidup tapi mati.

Koreografinya lebih banyak diam, dan inilah sebagai salah satu hal yang menyebabkan tari ini kurang disukai oleh penonton, terutama penonton awam. Tari ini diiringi oleh beberapa lagu yang terangkai menjadi satu struktur musik yang panjang dan sulit. Lagu pokoknya disebut Kembang Sungsang yang dilanjutkan dengan lagu lontang gede, oet-oetan, dan pamindo deder. Bagi kebanyakan dalang topeng Cirebon, topeng Panji menggambarkan manusia yang baru lahir. Gerakan tarinya senantiasa kecil, lembut, dan halus, minimalis, dan lebih banyak diam. Tarian ini digambarkan pula sebagai nafsu mutmainah, nafsu yang bersifat membimbing dan menyucikan serta menuntun salik.

Jika melihat teksnya, tari topeng Panji mengandung unsur kontras atau paradoks, karena antara gerak dan musiknya berlawanan. Geraknya halus atau lembut, tetapi musiknya keras. Kekontrasan itu digambarkan sebagai seorang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsu dan tidak mudah tergoda oleh segala yang bersifat keduniawian. Ia adalah gambaran manusia marifat, manusia insan kamil, yang tindak-tanduknya tidak akan goyah sedikit pun ketika menghadapi berbagai macam cobaan. Dia tetap tenang dan tawakal. Manusia marifat selalu sadar, bahwa usik-malik serta nafasnya semua tergantung Allah. Pasrah dan ikhlas adalah ciri kehidupan orang tingkat marifat. Sedangkan unsur paradoks sebagai gambaran Dewa Syiwa yang di dalam agama Hindu diyakini sebagai dewa pencipta dan sekaligus juga pemusnah.

Pada zaman kerajaan Majapahit, tari topeng Panji adalah tarian untuk menghadirkan kekuatan-kekuatan semesta yang paradoksal. Dengan tarian ini, maka asas-asas paradoks semesta, kelaki-lakian dan keperempuanan, dihadirkan. Dewa pencipta itu sendiri dihadirkan lewat mitos dan lambang Panji. Panji adalah paradoks itu sendiri. Ia bersifat laki-laki dan perempuan, ia matahari dan bulan, ia siang dan malam, ia hidup dan mati. Waktu dan ruang paradoks ada dalam diri dewa ini.

2. Tari Topeng Samba
Samba atau Pamindo (Melambangkan kelincahan manusia dimasa kanak-kanak)

Samba berasal dari kata sambang atau saban yang artinya setiap.Maknanya bahwa setiap waktu kita di wajibkan menjalnkan perintah-Nya .Di duakalikan (di pindoni ) , maknanya bahwa di samping mengerjakan perintahnya kita juga perlu mengerjakn hal-hal yang sunah.  

Makna topeng Samba atau Pamindo
Samba / Pamindho menggambarkan birahi ,karena setelah memiliki sesuatu yang di inginkan kepada orang lain selalu ingin mempertunjukan apa yang telah dimilikinya ,bahwa hal itu menjadi pula sebagian kepentingan orang lain tari topeng samba adalah jenis tarian yang menggambarkan sifat manusia yang masih anak anak penuh kebahagian dan kelincahan.dalam gerakan tarianya sangat luwes,serta lucu, samba juga bersaal kata dari saban yang artinya bahwa setiap tindakan harus melaksanakany perintah-NYA dan mennjauhi larangaa-NYA
Tari topeng samba atau pamindo
Kata Pamindo, di kalangan seniman topeng Cirebon, berasal dari kata pindo, artinya kedua. Kata pindo, umumnya sangat berkaitan dengan urutan penyajian topeng Cirebon itu sendiri, yang artinya juga sama dengan penyajian tari bagian (babak) kedua. Akan tetapi, khusus untuk topeng gaya Losari, tarian tersebut justru ditarikan pada bagian pertama dan digambarkan sebagai tokoh Panji Sutrawinangun. Dalam gaya topeng Losari memang tidak dikenal adanya tari topeng Panji secara khusus, karena topeng Panji ditarikan dalam topeng lakonan. 

Karakter tari topeng tersebut adalah genit atau ganjen (bhs. Jw. Cirebon), sama dengan karakter tokoh Samba dalam cerita wayang Purwa. Oleh sebab itu, tari ini juga sering disebut dengan topeng Samba. Gerakannya gesit dan menggambarkan seseorang yang tengah beranjak dewasa, periang, dan penuh suka cita. Itulah sebabnya, mengapa gerakan tari topeng ini seperti kesusu (terburu-buru), mirip dengan perilaku dan kehidupan seorang anak muda. 

Dalam pertunjukan topeng gaya topeng Menor dari daerah Jati, Cipunagara, Subang, topeng Pamindo dibagi menjadi dua bagian, yakni Pamindo (kedok berwarna putih) dan Samba Abang (kedok berwarna merah). Gaya penampilan seperti ini juga dimiliki oleh dalang topeng Rasinah dari Pekandangan dan Carpan dari Cibereng, Indramayu. Di daerah lainnya, penampilan seperti tersebut tidak ditemukan. Nama lagu pengiringnya sama dengan nama tarinya, yakni pamindo. Di Slangit, nama lagu pengiring tari ini disebut Singa Kawung.  

3. Tari Topeng Rumyang
Rumyang (Menggambarkan kehidupan seorang remaja pada masa akil baligh)

Kedok topeng Rumyang sewanda dengan Pamindo, namun tanpa hiasan rambut. Seperti juga kedok Pamindo, di tengah-tengah dahinya terdapat hiasan rerengu atau rengu batuk mimi, yang disambung dengan hiasan pilis yang melingkar di kedua sisi pipi sampai ke bagian pipi bawah. Warna kedoknya merah jambu, namun ada juga yang berwarna coklat muda. Karakter kedoknya sama dengan kedok Pamindo, yakni genit, lincah, atau ganjen. Jika disejajarkan dengan karakter tokoh wayang (golek atau kulit), kedok ini sama dengan Dipatikarna.

Raut wajahnya membersitkan keceriaan, dan hal ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya yang senantiasa menyiratkan seseorang dengan senyuman manisnya. Dalam struktur pertunjukan topeng Cirebon, kedok ini ditarikan pada bagian ketiga sebagai kelanjutan dari topeng Pamindo, namun ada pula yang ditarikan paling akhir. Tari topeng Rumyang berasal dari kata ramyang-ramyang yang artinya mulai terang. Tari ini menggambarkan seseorang yang mulai dewasa dan tahu arti kehidupan. Gerakan tarinya lincah dan riang. Kedoknya berwarna merah muda atau jingga sebagai lambing peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Iringan lagu rumyang atau kembang kapas atau buncis. Penarinya memakai pakaian berwarna merah muda atau jingga dan memakai kain lancar gelar. Tarian ini mempunyai makna menyucikan diri demi keselamatan kita.

Makna topeng rumyang
Maknanya kita senantiasa mengharumkan nama tuhan yaitu dengan doa dan dzikir.

Tari topeng Rumyang , salah satu jenis tari topeng yang ada di Cirebon setelah tiga tari topeng yang sudah saya perkenalkan sebelumnya. Rumyang dari kata ramyang-ramyang dan mempunyai arti mulai terang. Mempunyai arti perubahan alam dari malam hari menjadi siang hari atau sebaliknya. Identik dengan suasana ketika matahari mulai terbit atau lebih dikenal dengan istilah sunda carangcang tihang. Karakter tari Rumyang itu lincah dan genit atau dikenal dengan ladak . Tari topeng Rumyang ini menggambarkan orang yang hati-hati dalam tindakannya tapi kesan yang dilihat sebagai peragu. Dan ini mencerminkan gambaran orang yang baru mulai mengetahui kehidupan di dunia. Sedangakan lagu pengiringnya rumyang atau kembang kapas. Biasanya pada akhir pertunjukan wayang kulit Cirebon diakhiri dengan lagu rumyang oleh sebab itu tari topeng Rumyang itu diakhirkan.

Untuk kedok tari topeng Rumyang tanpa hiasan rambut. Di tengah-tengahnya terdapat hiasan rerengu atau rengu batuk mimi dan diteruskan dengan hiasan pilis yang melingkar di kedua pipinya sampai ke bagian pipi bawah. Warna kedoknya merah jambu tapi ada juga yang coklat muda. Karakter yang diperlihatakan genit, lincah dan ganjen. Terlihat raut wajahnya yang tampak dari mulutnya yang selalu memperlihatkan senyuman ,ini sebagai pertanda raut wajah yang menampakan keceriaan.
Untuk bajunya mulai dari kedok, jamang, tekes , makuta siger dan rarawis yang berbeda dengan tari topeng yang lainnya. Baju sebagai penutup tubuh dengan warna tertentu. Hiasan pada pangkal lengan yaitu biku-biku yang berbentuk segitiga dari benang emas . Krodong sebagai penutup punggung yang terbuat dari kain batik. Di dadanya terdapat kace kain yang berupa kain yang berwarna emas dan menggunakan dasi. Untuk pinggang digunakan ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru dan ada penutup bawahnya yang dikenal dengan tutup rasa. Dan tak ketingalan soder , selendang yang diikatkan di pinggang dan dibiarkan menjuntai ke bawah. Kainnya adalah kain dodot dan kain dodotnya dikenal dengan sebutan kain dodot lancar cangcut.

4. Tari Topeng Tumenggung
Tarian ini menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan telah menemukan jati dirinya. Sikapnya tegas, berkepribadian, bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa yang paripurna. Topengnya berkumis, dengan banyak guratan yang berwibawa. Kostum penari berwarna hitam, yang bisa bijak menyesuaikan dengan warna mana pun, seperti makna sikapnya.
Dalam struktur kerajaan, tumenggung merupakan patih atau panglima perang.
Cirebon, merupakan salah satu daerah yg kuat akan budaya keseniannya termasuk Seni Tari, setiap daerah mempunyai ciri khas Tari yang berbeda dengan daerah lainnya. Salah satunya adalah tari topeng Tumenggung.Tari Topeng Tumenggung, melambangkan kehidupan manusia yg sudah menemukan jati dirinya dan sudah dapat membedakan sifat yg baik dan buruk, dan mempunyai prinsip”” Cirebon tak bisa dilepaskan dari karakter seninya yang kuat. pada kesenian ini, Tari Topeng Tumenggung menggambarkan Manusia yg berkuasa atas dirinya sendiri, tidak ada larangan dari siapapun terkecuali dari dalam dirinya yang berasal dari kesadaran sepiritual berupa etika dan agama. filsafat kehidupan yang menggambarkan sisi lain dari diri setiap manusia. Metamorfosis manusia dari waktu ke waktu untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya. Tari Topeng yang pada asalanya sering dipentaskan di lingkungan keraton dan kemudian mulai menyebar ke dalam lapisan masyarakat biasa (non keraton) kini   keberadaannya mulai sulit untuk dilihat. Tari Topeng kini hanya ditampilkan di beberapa kesempatan saja

5. Tari Topeng Kelana
Memiliki ukiran topeng yang paling rumit, juga banyak ikatannya di atas topeng. Topeng dan kostum penari berwarna merah.Tariannya agresif dan enerjik karena merupakan akumulasi gerakan dari semua Tari Topeng tadi. Tarian ini melambangkan sifat angkara murka yang terdapat dalam manusia.Tidak ada yang mengetahui secara pasti siapa yang pertama kali menciptakan tari topeng kelana. Yang pasti, tarian ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Singasari. Hal itu dibuktikan dengan adanya catatan didalam Kitab Negara Kertagama yang menggambarkan Raja Hayam Wuruk sedang menari dengan memakai topeng yang terbuat dari emas.
Berdasarkan sumber tersebut, dahulu tari topeng kelana ini dipercaya sebagai tarian yang hanya dipentaskan di dalam lingkungan kerajaan. Tarian ini dibawakan oleh raja dan hanya dipertontonkan kepada para perempuan didalam lingkungan kerajaan, seperti para istri raja, mertua, sampai ipar perempuan raja. Karenanya, dahulu tari topeng kelana ini dinilai lebih bersifat spiritual dari pada sebagai hiburan. Secara umum, tari topeng kelana ini terdiri dari dua bagian utama, yakni bagian baksarai dan ngedok. Baksarai sendiri merupakan pementasan tari ketika belum memakai topeng, sedangkan ngedok merupakan bagian ketika para penari sudah memakai topeng.

Tari topeng kelana biasanya dipentaskan oleh laki-laki, namun pakem tersebut sudah berubah. Sejalan dengan perkembangannya, saat ini perempuan juga banyak yang mementaskan tarian topeng kelana. Tari topeng kelana umumnya dipentaskan oleh 4-6 orang penari. Gerakan dalam tari ini cenderung energik dan juga bersemangat, namun tetap memerlukan keluwesan untuk dapat mementaskannya. Dilihat dari gerakan dan juga topeng yang dikenakan, tarian ini merupakan penggambaran dari seseorang yang berperilaku buruk, serakah, arogan seperti tokoh Rahwana dalam pewayangan. Banyak yang percaya bahwa tari topeng kelana ini merupakan tarian yang telah ada di kalangan istana raja-raja di Tanah Jawa sebelum kemudian berkembang di daerah Cirebon.

Di kalangan masyarakat Cirebon, tari topeng kelana ini merupakan tarian yang boleh dipentaskan oleh siapa saja. Fungsi tarian ini menjadi sarana hiburan. Dengan iringan musik gojing yang meriah dan juga bersemangat, tari topeng kelana menjadi pementasan yang ciamik untuk ditonton.

Anda baru saja membaca artikel dengan judul 5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka, Semoga bermanfaat. Terima Kasih.

COMMENTS

BLOGGER
Nama

Administrasi Guru,73,Alat Musik Tradisional,34,Alur Tujuan Pembelajaran,5,Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia,1,Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris,1,Alur Tujuan Pembelajaran IPAS,1,Alur Tujuan Pembelajaran Matematika,1,Alur Tujuan Pembelajaran PJOK,1,Alur Tujuan Pembelajaran PKN,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Musik,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Rupa,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Tari,1,Alur Tujuan Pembelajaran Seni Teater,1,Antivirus,2,Antivirus 2016,2,Antivirus Terbaik,2,App,2,App Android,1,App Review,1,ATP,6,ATP Agama Buddha,1,ATP Agama Hindu,1,ATP Agama Islam,1,ATP Agama Katolik,1,ATP Agama Konghucu,1,ATP Agama Kristen,1,ATP Bahasa Indonesia,1,ATP Bahasa Inggris,1,ATP IPAS,1,ATP Matematika,1,ATP PJOK,1,ATP PKN,1,ATP Seni Musik,1,ATP Seni Rupa,1,ATP Seni Tari,1,ATP Seni Teater,1,Bahasa Indonesia,1,Bahasa Inggris,2,Basis Data,4,Batik,2,Berita Rekomendasi,17,Blog,11,Blogspot,6,Brainware,1,Budaya Dunia,1,Budaya Indonesia,143,Burung,19,Cirebon,1,Danau,1,DBMS,3,Domain,4,Email,8,Facebook,1,Fauna Indonesia,19,Film Terbaru 2016,1,Flora dan Fauna Indonesia,11,Game,1,Game Terbaru,1,Geodesi,22,Geografi,26,Geologi,3,Globe,1,Gmail,3,Gunung,1,Hardware,17,HDD,1,Hewan Langka di Indonesia,19,Hiburan,1,Hosting,7,Ilmu Pengetahuan Sosial,19,Ilmu Ukur Tanah,4,Info West Movie,1,Internet,17,IP,2,IPAS,1,IPS,21,Istilah IT,25,IT,28,Jaringan Komputer,16,K13,1,Kelas 1 SD,25,Kelas 2 SD,10,Kelas 3 SD,5,Kelas 4 SD,19,Kelas 5 SD,4,Kelas 6 SD,3,Keyboard,3,Komponen Jaringan Komputer,7,Komputer,28,KTSP,13,Kuliner Nusantara,2,Kurikulum Merdeka,48,Kurikulum K13,11,Lagu Daerah,20,LCD,2,LED,2,Linkedin,1,Makanan Khas Indonesia,9,Malware,2,Mapel Agama Konghucu dan Budi Pekerti,1,Mapel Bahasa Indonesia,3,Mapel Bahasa Inggris,1,Mapel IPAS,1,Mapel Matematika,2,Mapel Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti,1,Mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI),2,Mapel Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti PAK,1,Mapel Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti,1,Mapel PJOK,2,Mapel PPKn,2,Mapel Seni Musik,1,Mapel Seni Rupa,1,Mapel Seni Tari,1,Mapel Seni Teater,1,Matematika,1,Minuman Khas Indonesia,2,Modul,2,Modul Ajar,32,Modul Ajar Agama Hindu Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Agama Konghucu dan Budi Pekerti,1,Modul Ajar Agama Konghucu Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Bahasa Indonesia,3,Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Bahasa Inggris,1,Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 1 SD,2,Modul Ajar IPAS Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Kurikulum Merdeka,23,Modul Ajar Matematika,2,Modul Ajar Matematika Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Matematika Kelas 4 SD,1,Modul Ajar PAI,2,Modul Ajar PAI Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PAK,1,Modul Ajar PAK Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti,2,Modul Ajar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti,2,Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen,1,Modul Ajar Pendidikan Agama Kristen Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PJOK,2,Modul Ajar PJOK Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PJOK Kelas 4 SD,1,Modul Ajar PPKn,1,Modul Ajar PPKn Kelas 1 SD,1,Modul Ajar PPKn Kelas 4 SD,1,Modul Ajar Seni Musik,2,Modul Ajar Seni Rupa,2,Modul Ajar Seni Rupa Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Seni Tari,2,Modul Ajar Seni Tari Kelas 1 SD,1,Modul Ajar Seni Teater,1,Modul Ajar Seni Teater Kelas 1 SD,1,Mouse,2,New Info,18,Obyek Wisata,2,P3K,3,Pahlawan Nasional,1,Pahlawan Wanita,1,Pakaian Adat,11,Pembelajaran,1,Pendidikan Agama Buddha,1,Pendidikan Agama Hindu,1,Pendidikan Agama Islam,1,Pendidikan Agama Katolik,2,Pendidikan Agama Konghucu,2,Pendidikan Agama Kristen,2,Perangkat Keras Komputer,14,Perangkat Komputer,14,Peta,9,PJOK,1,PKN,1,PPPK,3,Promes dan KKM,1,Prota,3,Prota PAI SD KTSP,3,Prota Tematik SD KTSP,3,Protokol Jaringan,1,Provinsi Bali,3,Provinsi Bangka Belitung,2,Provinsi Banten,3,Provinsi Bengkulu,2,Provinsi DI Yogyakarta,3,Provinsi DKI Jakarta,13,Provinsi Gorontalo,2,Provinsi Jambi,4,Provinsi Jawa Barat,3,Provinsi Jawa Tengah,2,Provinsi Jawa Timur,2,Provinsi Kalimantan Barat,2,Provinsi Kalimantan Selatan,2,Provinsi Kalimantan Tengah,2,Provinsi Kalimantan Timur,2,Provinsi Kalimantan Utara,2,Provinsi Kepulauan Riau,3,Provinsi Lampung,1,Provinsi Maluku,2,Provinsi Maluku Utara,2,Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam,26,Provinsi NTB,2,Provinsi NTT,2,Provinsi Papua,2,Provinsi Papua Barat,2,Provinsi Riau,10,Provinsi Sulawesi Barat,2,Provinsi Sulawesi Selatan,2,Provinsi Sulawesi Tengah,2,Provinsi Sulawesi Tenggara,2,Provinsi Sulawesi Utara,3,Provinsi Sumatera Barat,24,Provinsi Sumatera Selatan,5,RAM,1,Rekomendasi Antivirus,2,Rekomendasi Film,1,ROM,1,RPP dan Silabus,8,RPP K13,4,Rumah Adat,9,Security,3,Sejarah,2,Seni Musik,1,Seni Rupa,1,Seni Sastra,2,SeniTari,1,SeniTeater,2,Senjata tradisional,8,SIG ( Sistem Informasi geografi),9,Silabus K13,1,Simbol Peta,2,SK,1,Skala Peta,1,SmartPhone,4,Soal Latihan,1,Software,2,Sosial Masyarakat.,2,Sosial Media,6,Storage device,2,Suku Provinsi Aceh,1,Sumatera Utara,8,Sungai,1,Taman Nasional,12,Tari Topeng,1,Tarian Adat,21,Tarian Provinsi Aceh,11,Tips & Trik,16,Topologi Jaringan,2,Twitter,1,UMKM,1,Upacara Adat,4,Virus Komputer,2,Website,9,Worm,2,Yahoo,5,
ltr
item
DTECHNOINDO: 5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka
5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Kian Langka
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaI2_D8bWQfyOvO79GqiHaLFA75fzDlsFnJvfQaHYTogbJ4D_dZkfXxLGjse4PUHVS_feR4lf0WsSA8EQtoWkczQ0pFuRJqGJHMS0zhmvceU1CGXeiM-MJT_wpgrb8El0aJ3Htc8T5rrw/s1600/5+Jenis+Tari+Topeng+Cirebon+yang+Kian+Langka-dtechnoindo.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaI2_D8bWQfyOvO79GqiHaLFA75fzDlsFnJvfQaHYTogbJ4D_dZkfXxLGjse4PUHVS_feR4lf0WsSA8EQtoWkczQ0pFuRJqGJHMS0zhmvceU1CGXeiM-MJT_wpgrb8El0aJ3Htc8T5rrw/s72-c/5+Jenis+Tari+Topeng+Cirebon+yang+Kian+Langka-dtechnoindo.JPG
DTECHNOINDO
https://dtechnoindo.blogspot.com/2018/01/5-jenis-tari-topeng-cirebon-yang-kian.html
https://dtechnoindo.blogspot.com/
https://dtechnoindo.blogspot.com/
https://dtechnoindo.blogspot.com/2018/01/5-jenis-tari-topeng-cirebon-yang-kian.html
true
6671659477346282417
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content